26 september 2014
Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia. Ada dua aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang.
Monoisme
Monoisme adalah aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. 3 unsur bentuk aliran :
- meterialisme : menempatkan materi sebagai dasar segala hal
- teori identitas : mengakui aktivitas mental manusia
- idealisme : ada hal yang tidak dapat diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan norma.
Dualisme
Dualisme merupakan badan dan jiwa adalah dua elemen yang berbeda dan
terpisah. Perbedaan itu ada di dalam objek dan pengertian. Ada empat
caban,yaitu :
- interaksionisme : fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa
- okkosionalisme : memasukkan dimensi ilahi dalam hubumgan badan dan jiwa
- pararelisme : sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sistem kejadian jiwa di dalam jiwa manusia.
- epifenomenalisme : melihat hubungan badan dan jiwa dari fungsi saraf.
Badan Manusia
* Badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia.
* Pandanga tradisional badan = kumpulan berbagai entitas material yang
membentuk makhluk. Mekanisme gerak badan bersifat mekanistik.
* Hakikat badan terletak pada aktivitas yang terjadi dalam badan
Jiwa Manusia
* Pandangan tradisional jiwa = makhluk halus, tidak bisa ditangkap indera.
* Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia.
* James Pratt, 4 hal kemampuan dasar jiwa :
- menghasilkan kualitas penginderaan
- mampu menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus
- mampu memberi tanggapan pada hasil penginderaan
- memberi tanggapan pada proses dalam pikiran dan kebaikan
- Agustinus : manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa.
Kesimpulan : Realitas Manusiawi- realitas prinsipial terbentuk dari 2 elemen, yaitu material dan spiritual. Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk eksitensi manusia. Jiwa tidak bisa berfungsi baik kalau tidak ada badan. Badan manusia bukan mekanistik, tapi dinamika dari jiwa itu sendiri.
Sumber : catatan PPT materi pembelajaran
Dialog Jiwa dan Raga
Pada suatu hari jiwa dan raga bertemu lalu mereka berbincang-bincang....
Jiwa : Hai Raga, apaka kabar mu ?
Raga : Aku merasa kurang baik
Jiwa : Kenapa begitu ?
Raga : karena tubuhku dipaksa untuk melakukan aktivitas yang berlebihan sampai-sampai aku kurang istirahat. Bagaimana denganmu Jiwa ?
Jiwa : aku juga merasakan hal yang sama dengan mu.
Raga : Kenapa demikian ?
Jiwa : karena akupun butuh istirahat, walau aku ini tidak berbentuk, namun aku juga dapat merasakan lelah sama seperti dirimu raga. Entah kenapa sekarang aku ingin berpisah denganmu
Raga : aku hanya ingin memberi tahu satu hal kepadamu kalau kita itu bagaikan perangko dan lem tidak dapat dpisahkan,keculali kita dipisahkan oeh Yang Maha Kuasa karena kita diciptakan untuk selalu bersama. Apa yang kamu rasakan aku juga merasakannya.
Dialog Jiwa dan Raga
Pada suatu hari jiwa dan raga bertemu lalu mereka berbincang-bincang....
Jiwa : Hai Raga, apaka kabar mu ?
Raga : Aku merasa kurang baik
Jiwa : Kenapa begitu ?
Raga : karena tubuhku dipaksa untuk melakukan aktivitas yang berlebihan sampai-sampai aku kurang istirahat. Bagaimana denganmu Jiwa ?
Jiwa : aku juga merasakan hal yang sama dengan mu.
Raga : Kenapa demikian ?
Jiwa : karena akupun butuh istirahat, walau aku ini tidak berbentuk, namun aku juga dapat merasakan lelah sama seperti dirimu raga. Entah kenapa sekarang aku ingin berpisah denganmu
Raga : aku hanya ingin memberi tahu satu hal kepadamu kalau kita itu bagaikan perangko dan lem tidak dapat dpisahkan,keculali kita dipisahkan oeh Yang Maha Kuasa karena kita diciptakan untuk selalu bersama. Apa yang kamu rasakan aku juga merasakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar