Pendapat Saya Mengenai Kebebasan
Semua makhluk hidup pasti mendambakan kebebasan . namun hal itu sangat sulit terwujud karena manusia memiliki kebebasan yang masih ada batasannya. setiap orang memiliki hak untuk berbuat,berbicara dan berpikir apa saja. Akan tetapi terdapat kode etik tertentu yang mengatur kebebasan tersebut.seperti manusia memiliki kebebasan untuk menentukan agama yang dianut. akan tetapi manusia juga memiliki batasan untuk tidak memaksa seseorang untuk masuk ke suatu agama.selain dari sisi agama masih banyak lagi contoh kebebasan yang ada batasnya.
Jumat, 26 September 2014
Materi Filsafat 26 September 2014 manusia dan afektivitas,kebebasan , dan Intelligence
Oleh Dr. Raja Oloan
Tumanggor, dan Bonar Hutapea,M.Si.Psi
Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia
*yang membedakan manusia dengan tumbuh afektivitasnya
*afektivitaslah yang membuat manusia’ berada’ di dunia,
berpastisipasi dengan orang lain. Afektivitas yang mendorong orang unutk
mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif
*cara hadir kia di
dunia diperdalam oleh afektivitas
*afektivitas termasuk kegiatan yang kompleks
seluruh kehidupan
afektif berputar pada dua kutub yang
bertentangan satu sama lain mengarah pada objek karena menyukai atau berpaling
darinya karena menganggapnya buruk.Terhadap objek yang dianggap berguna,subjek
mencintainya ini disebut cinta
atlitaris/bermanfaat. Meninjau ciri khas kebenaran afektivitas yang disebut
‘suasana hati’ orang bersuasana hati baik bila semua kemampuan berkerja dengan
baik
kehidupan afektif
memperlihatkan macam macaam cara yang berbeda beda menurut bagaimana subjek
menguasai objek keadaan afektif yang berbeda beda ini disebut hasrat hasrat
jiwa (Thomas Aquinas)
Apa yang buka perbuatan afektif
-
Cinta membuktikan diri dalam perbuatan
perbuatan. Cinta mendahului perbuatan.
-
Kerap afektivitas itu disamakan dengan
kesanggupan merasa, padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa
saja, tetapi juga menyangkut hal spiritual
Apa yang merupakan perbuatan afektif
-
Hidup afektif atau afektifitas= seluruh
perbuatan afektif yang dilakukan subjek sehingga subjek ditarik oleh objek atau
sebalinya
-
Perbuatan afektif sedikit mirip dengan
‘perbuatan mengenal’ karena dianggap perbuatan vital/imanen. Tapi perbuatan
afektif beda dengan ‘perbuatan mengena’l. Karena perbuatan afektif lebih pasif,
sedangkan
Kondisi afektivitas
-
Agar ada afektivitas, perlu suatu ikatan
kesamaan anatar subjek dan objek perbuatan afektifnya
Catatan tentang cinta akan diri, sesama dan Tuhan
-
Orang sering menggap cinta diri sendir adalah
egoisme, makan tidak baik padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada
orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh sungguh
-
Egoisme menolak setiap perhatian atentik pada
orang lain. Orang egois hanya mengambil untung dari apa saja
-
Jika kita mencintai Tuhan dengan seluruh jiwa/
hati, tidk kah itu sama dengan mengasingkan diri dari diri sendiri? Tidak,
tuhan tidak melawan kita. Ia transenden & iamnen. St. Agustinus. Tuhan
adalah pokok pangkal kepribadian kita masing masing ia= dasar dalam mana semua
manusia saling berkomunikasi, makin saya mendekati orang lain, makin saya
mendekati Tuhan
Kebebasan
} Pengertian umum/Kebebasan negatif/tidak
ada hambatan Tapi ini bukan kebebasan eksistensial
} Pengertian khusus/kebebasan
eksistensial
◦
Penyempurnaan
diri
◦
Kesanggupan
memilih dan memutuskan
◦
Kemampuan
mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan
Jenis Jenis Kebebasan
- Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
- Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain, kebebasan
- Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial
- Melibatkan pertimbangan
- Mengedepankan nilai kebaikan
- Menghidupkan otonomi
- Menyertakan tanggung jawab
Kebebasan
sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif
4 alasan
adanya pembatasan kebebasan sosial:
¢ Menyertakan pengertian
¢ Memberi ruang bagi kebebasan
eksistensial
¢ Menjamin pelaksanaan keadilan bagi
masyarakat
¢ Terkait dengan hakikat manusia
sebagai mahkhluk sosial
Sejarah perkembangan masalah kebebasan
¢ Masalah yang sudah sangat lama dan
memiliki sejarah panjang
¢ Filsafat Yunani tidak memberikan
jawaban yang memuaskan atas masalah kebebasan karena…
Adanya pandangan bahwa semua hal
berada di bawah “nasib”, “kehendak mutlak” yang mengatasi manusia dan para
dewasa, yang secara sadar atau tidak sadar menentukan tindakan. Jadi, tak ada
pertanggungjawaban manusia atas tindakannya
Menurut pemikiran Yunani, manusia
adalah bagian alam maka harus mengikuti hukum umum yang mengaturnya
Manusia terpengaruh oleh sejarah
yang bergerak secara siklis
¢ Zaman abad pertengahan, masalah
kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik
¢ Zaman modern, perspektif teosentrik
digantikan oleh perspektif antroposentrik
¢ Era kontemporer ,kebebasan dipermasalahkan dari sudut
pandang sosial
¢ Kebebasan dalam pemikiran Timur
cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari
kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri
Jiwa dan kebebasan
¡ Eksistensi jiwa dalam tubuh
memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan
memungkinkan manusia menentukan perbuatannya
¡ Dalam fungsi menentukan perbuatan,
jiwa berhubungan dengan kehendak bebas
¡ Karena jiwalah manusia menjadi
mahluk bebas
¡ Kebebasan itu mendasar bagi manusia
dan merupakan penting humanisme
Pandangan determinisme
} determinisme:
aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap
peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh
peristiwa-peristiwa lainnya.
} Seluruh
kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik
◦
Determinisme fisik-biologis
◦
Determinisme psikologis
◦
Determinisme sosial
◦
Determinisme teologis
Kelemahan
determinisme:
◦
Menyangkal
sifat multidimensional dan paradoksal manusia
◦
Menyangkal
bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya
◦
Menafikan
adanya tanggung jawab
Pengetahuan dan Intelegensi Manusia
Definisi pengetahuan:
- Pengetahuan merupakan nilai bagi makhluk hidup yang mempunyainya baik bagi manusia, malaikat ataupun binatang.
- Pengetahuan adalah suatu kekayaan dan kesempurnaan.
- Pengetahuan adalah perseptif ketika muncul secara spontan,ia memungkinkan kita unutk menyesuaikan diri kita secara langsung dengan situasi yang disajikan.
- Pengetahuan adalah reflektif ketika ia membuat objektif dari manusia realitas apa pun juga.
- Pengetahuan adalah induktif ketika ia menangkap atau memahami secara langsung benda atau situasi dalam salah satu aspeknya.
Andaikan pengetahuan
- *
Dari segi subjek
o
Supaya makhluk hidup itu bisa mempunyai
kesempurnaan yang dinamakan pengetahua. Ia harus dikarakterisasikan oleh
§
Keterbukaan
§
Kemampuan menyambut
§
Interioritas
-
8 *Dari segi objek
o
Suatu realitas bisa mempengaruhi lainnya,hanya
sejauh ia distruktur,ditentukan,sejauh ia mempunyai bentuk yang memberikan
kepada fisionommi khasnya dan menyebabkan adanya perbedaan dari yang bukan ia.
o
Apakah yang menyebabkan sesuatu menjadi
diketahui, ialah bentuk atau esidosnya atau
morphe (yunani), species ( latin) yang
berarti aspek dari satu benda dan apa yang dibentuk oleh benda itu dan apa yang
memberikan kepadnaya dalam keadaan khas.
Jenis jenis pengetahuan
- Pengetahuan seterusnya disebut perseptif
- Pengetahuan reflektif
- Pengetahuan disebut diskursif
- Pengetahuan intuitif
- Pengetahuan itu adalah induktif
- Pengetahuan itu kontemplatif
- Pengetahuan itu disebut spekulatif
- Pengetahuan itu sinergis
Intelligence
Istilah inteligensi diambil dari kata Intellectus dan kata
kerja inttellegere (bahasa latin ). Kata intellegere diambil dari kata intus
yang artinya dalam pikiran atau aka;, dan kata lergere yang berarti membaca
atau menangkap. Secara garis besar intelligence berarti membaca dalam pikiran
atau akal segala hal dan mengakap artinya yang dalam.
Sumber Buku Pembelajaran Filsafat Untuk perkuliahan KBK Blok Filsafat.
Slide 20140926 Manusia dan afektivitasnya
Slide Refleksi filosofis tentang kebebasan
Sumber Buku Pembelajaran Filsafat Untuk perkuliahan KBK Blok Filsafat.
Slide 20140926 Manusia dan afektivitasnya
Slide Refleksi filosofis tentang kebebasan
Blog Filsafat Materi 25 September 2014 Filsafat Manusia : Jiwa & Badan
Oleh : Dr. Raja Oloan Tumanggo
26 september 2014
Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia. Ada dua aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang.
Monoisme
Monoisme adalah aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. 3 unsur bentuk aliran :
26 september 2014
Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia. Ada dua aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang.
Monoisme
Monoisme adalah aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. 3 unsur bentuk aliran :
- meterialisme : menempatkan materi sebagai dasar segala hal
- teori identitas : mengakui aktivitas mental manusia
- idealisme : ada hal yang tidak dapat diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan norma.
Dualisme
Dualisme merupakan badan dan jiwa adalah dua elemen yang berbeda dan
terpisah. Perbedaan itu ada di dalam objek dan pengertian. Ada empat
caban,yaitu :
- interaksionisme : fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa
- okkosionalisme : memasukkan dimensi ilahi dalam hubumgan badan dan jiwa
- pararelisme : sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sistem kejadian jiwa di dalam jiwa manusia.
- epifenomenalisme : melihat hubungan badan dan jiwa dari fungsi saraf.
Badan Manusia
* Badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia.
* Pandanga tradisional badan = kumpulan berbagai entitas material yang
membentuk makhluk. Mekanisme gerak badan bersifat mekanistik.
* Hakikat badan terletak pada aktivitas yang terjadi dalam badan
Jiwa Manusia
* Pandangan tradisional jiwa = makhluk halus, tidak bisa ditangkap indera.
* Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia.
* James Pratt, 4 hal kemampuan dasar jiwa :
- menghasilkan kualitas penginderaan
- mampu menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus
- mampu memberi tanggapan pada hasil penginderaan
- memberi tanggapan pada proses dalam pikiran dan kebaikan
- Agustinus : manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa.
Kesimpulan : Realitas Manusiawi- realitas prinsipial terbentuk dari 2 elemen, yaitu material dan spiritual. Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk eksitensi manusia. Jiwa tidak bisa berfungsi baik kalau tidak ada badan. Badan manusia bukan mekanistik, tapi dinamika dari jiwa itu sendiri.
Sumber : catatan PPT materi pembelajaran
Dialog Jiwa dan Raga
Pada suatu hari jiwa dan raga bertemu lalu mereka berbincang-bincang....
Jiwa : Hai Raga, apaka kabar mu ?
Raga : Aku merasa kurang baik
Jiwa : Kenapa begitu ?
Raga : karena tubuhku dipaksa untuk melakukan aktivitas yang berlebihan sampai-sampai aku kurang istirahat. Bagaimana denganmu Jiwa ?
Jiwa : aku juga merasakan hal yang sama dengan mu.
Raga : Kenapa demikian ?
Jiwa : karena akupun butuh istirahat, walau aku ini tidak berbentuk, namun aku juga dapat merasakan lelah sama seperti dirimu raga. Entah kenapa sekarang aku ingin berpisah denganmu
Raga : aku hanya ingin memberi tahu satu hal kepadamu kalau kita itu bagaikan perangko dan lem tidak dapat dpisahkan,keculali kita dipisahkan oeh Yang Maha Kuasa karena kita diciptakan untuk selalu bersama. Apa yang kamu rasakan aku juga merasakannya.
Dialog Jiwa dan Raga
Pada suatu hari jiwa dan raga bertemu lalu mereka berbincang-bincang....
Jiwa : Hai Raga, apaka kabar mu ?
Raga : Aku merasa kurang baik
Jiwa : Kenapa begitu ?
Raga : karena tubuhku dipaksa untuk melakukan aktivitas yang berlebihan sampai-sampai aku kurang istirahat. Bagaimana denganmu Jiwa ?
Jiwa : aku juga merasakan hal yang sama dengan mu.
Raga : Kenapa demikian ?
Jiwa : karena akupun butuh istirahat, walau aku ini tidak berbentuk, namun aku juga dapat merasakan lelah sama seperti dirimu raga. Entah kenapa sekarang aku ingin berpisah denganmu
Raga : aku hanya ingin memberi tahu satu hal kepadamu kalau kita itu bagaikan perangko dan lem tidak dapat dpisahkan,keculali kita dipisahkan oeh Yang Maha Kuasa karena kita diciptakan untuk selalu bersama. Apa yang kamu rasakan aku juga merasakannya.
Selasa, 23 September 2014
Perkenalan Kelompok
Hello semuanya.....
perkenalkan nama saya Cynthia Sutanto dari kelompok 7 (A-B) yang beranggotakan Meylissa, Cherry, Sadhrina, Marsella, Alam dan Handi.
Kami menamai kelompok kami dengan nama EMPIRISME.
Alasan kami memilih nama ini adalah, karena empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
Jadi tujuan kita adalah membagi ilmu-ilmu filsafat dari pengalaman yang telah kita dapatkan selama pembelajaran di kelas kepada kalian semua pembaca
blog ini.
Semoga ilmu-ilmu filsafat yang dibagikan melalui blog ini berguna bagi pembaca sekalian.
Terimakasih sudah membaca blog ini ^ ^
Blog Filsafat Materi 23 September 2014 Filsafat Manusia
oleh:Bonar Hutapea, M.Si. Psi
Selasa 23 September 2014
Filsafat Manusia
Filsafat : philein (mencintai); sophia
(kebijaksanaan)
Filsafat sebagai perenungan dicirikan oleh:
§ Mengkaji
segala hal secara kritis
§ Menggunakan
metode dialektis
§ Berusaha
mencapai realitas terdalam (arkhe)
§ Bertujuan
menangkap tujuan ideal realitas
§ Mengetahui
bagaimana harus hidup sebagai manusia
Pengertian
Filsafat Manusia
Bagian
filsafat yang mengupas apa arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia
Memikirkan
tentang asal-usul kehidupan manusia (origin of human life), hakikat hidup
manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia
Istilah terkait filsafat manusia
* Dulu:
◦
Psikologi filosofis
◦
Psikologi rasional
* Sekarang:
◦
Filsafat manusia
◦
Antropologi filofis
METODE FILSAFAT MANUSIA
- Sebagai bagian dari filsafat, cara kerja filsafat manusia juga sama dengan filsafat pada umumnya
- Yaitu: refleksi, analisa transendental dan sintesa
- Juga: ekstensif, intensif dan kritis
Objek filsafat manusia
¡ Objek
material: manusia
¡ Objek
formal: esensi manusia, strukturnya yang fundamental
¡ Struktur
fundamental bukan fisik melainkan struktur metafisik yakni intisari, struktur
dasar, bentuk terpenting manusia, dinamisme primordial manusia yang diketahui
melalui daya pikir, bukan penginderaan.
Menurut
Max Scheler dan Heidegger
Tidak
ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi
dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di
mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang
tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya
Kata A. Heschel tentang filsafat manusia dalam “Who is
man?” Stanford University Press, 1965
“filsafat mempunyai perhatian terhadap
manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu
terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi,
sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka
tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah
satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan
kita tentang manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan
dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu”
Hal Hal yang
dibahas pada filsafat manusia
- Mencari kekhasan manusia
- Manusia sebagai “ada-di-dunia”
- Evolusi
- Antarsubyektivitas (sosialitas manusia)
- Manusia sebagai eksistensi bertubuh
- Transendensi
- Manusia sebagai roh
- Pengetahuan manusia
- Kebebasan
- Kesejarahan/historisitas
- kebudayaan, sains dan teknologi
- Dimensi antropologis dari pekerjaan
- Manusia sebagai pribadi/persona
- Kematian dan harapan
Buku pembelajaran Filsafat untuk perkuliahan KBK BLOK FILSAFAT
Slide Filsafat Manusia
Senin, 22 September 2014
Tugas ke-2
Ini adalah tugas kelompok kedua kami. disini kami disuruh untuk mencari sebuat artikel dari koran mengenai:
- Definisi
- Keputusan
- Deduksi & Induksi
- Klasifikasi
- Silogisme
- Fallacia
Tugas Mind Map
Mind Map merupakan tugas kelompok pertama yang kami buat. mind map ini berisikan mengenai sejarah perkembangan filsafat. di Barat , China dan India
Blok Filsafat Materi 22 September 2014 dan 23 September 2014 Etika dan Moral
Oleh:Carolus Suharyanto,Lic.Theol
Selasa 23 September 2014
Etika
ETIKA berasal dari bahasa Yunani yaitu “ETHOS” yang memiliki arti
kebiasaan
Moral/Moralitas biasanya dikaitkan dengan sistem
nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia.
Etika Berbeda dengan
moralitas, etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan
norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup
manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok
Etika
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Ilmu tentang
apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak);
Sebagai cabang filsafat, Etika sangat menekankan pendekatan yang kritis
dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan
yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma-norma itu.
Etika
menurut bertens
- Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Jawa.
- Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini adalah kode etik.
- Ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Artinya sama dengan filsafat moral.
Etika dibedakan menjadi :
• ETIKA PERANGAI :Adat istiadat
atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di
daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula.
• ETIKA
MORAL : Berkenaan
dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia
Arti
Etika
• Etika sebagai ilmu
• Etika sebagai kode etik
• Etika sebagai sistem
nilai
Tujuan
Belajar Etika
- Untuk menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan perbuatan buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu
- Sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.
Sistematik
Etika
De Vos (1987)
ETIKA:
• Etika Deskriptif
1. Sejarah Kesusilaan
2. Fenomenologi Kesusilaan
• Etika Normatif
K. Bertens (1993):
ETIKA:
• Etika Deskriptif
• Etika Normatif
1. Etika Umum
2. Etika Khusus
• Metaetika
Struktur
etika
Etika
·
*Etika Umum
Etika umum mempertanyakan
prinsip-prinsip dasar yang beraku bagi segenap tindakan manusia.
·
*Etika Khusus
Etika Khusus membahas
prinsip-prinsip moral dasar itu dalam hubungan dengan kewajiban manusia dalam
pelbagai lingkup kehidupannya; atau, etika khusus menerapkan prinsip-prinsip
dasar pada setiap bidang kehidupan manusia.
o Etika Individual : yaitu
menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya
sendiri.
o Etika Sosial : yaitu
berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat
manusia.
§
Sikap Terhadap Sesama
§
Etika Keluarga
§ Etika Profesi : Etika sosial yg menyangkut hubungan
antar manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi
tersebut.
·
Biomedis
·
Hukum
·
Bisnis
·
Teknologi Informasi
·
DLL
§
Etika Politik
§
Lingkungan Hidup
Aliran
Etika
- Eudemonisme: (Yunani= eu+daimon= roh atau semangat yang baik). Pandangan aliran ini menekankan bahwa kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan atau situasi yang secara umum baik
- Hedonisme (Yunani = hedone: kenikmatan atau yang menyenangkan). Kebaikan manusia menurut kaum hedonis terletak dalam kenikmatan dan kesenangan yang menjadi tujuan hidup manusia.
- Egoisme: kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi target usaha seseorang dan bukan kebaikan orang lain
- Utilitarianisme: (Latin: uti, usus sum= menggunakan atau utilis= yang berguna). Ini merupakan bentuk hedonisme yang digeneralisir. Kesenangan atau kenikmatan manusia dilihat sebagai seusuatu yang baik dalam dirinya, sedangkan penderitaan dan sakit adalah buruk dalam dirinya
- Deontologisme (Yunani: deon+logos= ilmu tentang kewajiban moral). Adalah etika kewajiban yang didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip-prinsip moral.
- Etika situasi: kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret individual atau bagaimana situasi itu mempengaruhi kesadaran individual.
Perbedaan
Etika dengan etiket
- Etika menetapkan norma perbuatan, sedangkan etiket menetapkan cara melakukan perbuatan
- Etika tidak bergantung pada ada tidaknya orang lain sedangkan etiket tidak berlaku jika tidak ada orang
- Etika bersifat absolut,dan tidak bisa ditawar-tawar, sedangkan etiket bersifat relatif
- Etika memandang manusia dari segi dalam sedangkan etiket memandang manusia dari segi luar
Perbeda
Etika Dan Hukum
• Hukum lebih
dikodifikasi daripada etika; etika tidak dikodifikasi.
• Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah
saja; etika menyangkut juga sikap batin seseorang.
• Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan
sanksi yang berkaitan dengan etika (sanksi hukum bisa dipaksakan, etika tidak
bisa dipaksakan).
• Hukum didasarkan pada kehendak masyarakat dan
akhirnya atas kehendak negara; etika melebihi para individu dan masyarakat.
• Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan,
etika memberikan penilaian baik buruknya.
• Etika ditujukan kepada manusia sebagai individu;
hukum ditujukan kepada manusia sebagai makhluk sosial.
Perbeda
Etika Dan Agama
Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak
pada akal pikiran, bukan agama. Etika mendasarkan diri hanya pada argumentasi
rasional. Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui Kitab Suci.
MORAL
moral berasal dari kata Latin: Mos
(tunggal), moris (jamak) artinya
kebiasaan. Moral
adalah Norma (biasanya dirumuskan dalam bentuk perintah dan larangan )
untuk menata sikap batin dan perilaku lahiriah.
Moral dibagi menjadi dua
·
1. Moral filosofis : didasarkan pada penalaran akal budi dan
pengamatan.
·
2. Moral Teologis : didasarkan
pada wahyu atau kitab suci
yang ditafsirkan oleh otoritas intansi agama
Kode Etik
Kode etik
yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Tujuan Kode Etik
·
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
·
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
·
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
·
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
·
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
·
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
·
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
·
8. Menentukan baku standarnya sendiri.
Sumber: Buku
pembelajaran Filsafat untuk perkuliahan KBK BLOK FILSAFAT
Slide Etika dan Moral
Langganan:
Postingan (Atom)