Senin, 22 September 2014

Blok Filsafat Materi 22 September 2014 dan 23 September 2014 Etika dan Moral


Oleh:Carolus Suharyanto,Lic.Theol

Selasa 23 September 2014 

Etika
ETIKA berasal dari bahasa Yunani yaitu “ETHOS” yang memiliki arti kebiasaan
Moral/Moralitas biasanya dikaitkan dengan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia.
Etika Berbeda dengan moralitas, etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.

Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok

Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak);

Sebagai cabang filsafat, Etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma-norma itu.

Etika menurut bertens
  1. Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Jawa.
  2. Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini adalah kode etik.
  3. Ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Artinya sama dengan filsafat moral.

Etika dibedakan menjadi :
      ETIKA PERANGAI :Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula.
      ETIKA MORAL : Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia

Arti Etika
      Etika sebagai ilmu
      Etika sebagai kode etik
      Etika sebagai sistem nilai
           
Tujuan Belajar Etika
  • Untuk menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan perbuatan buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu
  • Sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.

   Sistematik Etika

De Vos (1987)
ETIKA:
      Etika Deskriptif
            1. Sejarah Kesusilaan
            2. Fenomenologi Kesusilaan
      Etika Normatif
K. Bertens (1993):
ETIKA:
      Etika Deskriptif
      Etika Normatif
            1. Etika Umum
            2. Etika Khusus
      Metaetika

Struktur etika
Etika
·         *Etika Umum
        Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang beraku bagi segenap tindakan manusia.
·         *Etika Khusus
                  Etika Khusus membahas prinsip-prinsip moral dasar itu dalam hubungan dengan kewajiban manusia dalam pelbagai lingkup kehidupannya; atau, etika khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar pada setiap bidang kehidupan manusia.
o   Etika Individual : yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
o   Etika Sosial : yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
                              §  Sikap Terhadap Sesama
                              §  Etika Keluarga
                              §  Etika Profesi : Etika sosial yg menyangkut hubungan antar manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tersebut.
·         Biomedis
·         Hukum
·         Bisnis
·         Teknologi Informasi
·         DLL
                        §  Etika Politik
                              §  Lingkungan Hidup


Aliran Etika
  • Eudemonisme: (Yunani= eu+daimon= roh atau semangat yang baik). Pandangan aliran ini menekankan bahwa kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan atau situasi yang secara umum baik
  • Hedonisme (Yunani = hedone: kenikmatan atau yang menyenangkan). Kebaikan manusia menurut kaum hedonis terletak dalam kenikmatan dan kesenangan yang menjadi tujuan hidup manusia.
  • Egoisme: kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi target usaha seseorang dan bukan kebaikan orang lain
  • Utilitarianisme:  (Latin: uti, usus sum= menggunakan atau utilis= yang berguna). Ini merupakan bentuk hedonisme yang digeneralisir. Kesenangan atau kenikmatan manusia dilihat sebagai seusuatu yang baik dalam dirinya, sedangkan penderitaan dan sakit adalah buruk dalam dirinya
  • Deontologisme (Yunani: deon+logos= ilmu tentang kewajiban moral). Adalah etika kewajiban yang didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip-prinsip moral.
  • Etika situasi: kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret individual atau bagaimana situasi itu mempengaruhi kesadaran individual.

Perbedaan Etika dengan etiket
  • Etika menetapkan norma perbuatan, sedangkan etiket menetapkan cara melakukan perbuatan
  •  Etika tidak bergantung pada ada tidaknya orang lain sedangkan etiket tidak berlaku jika tidak ada orang
  •  Etika bersifat absolut,dan tidak bisa ditawar-tawar, sedangkan etiket bersifat relatif
  •  Etika memandang manusia dari segi dalam sedangkan etiket memandang manusia dari segi luar

Perbeda Etika Dan Hukum
       Hukum lebih dikodifikasi daripada etika; etika tidak dikodifikasi.
       Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja; etika menyangkut juga sikap batin seseorang.
       Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan dengan etika (sanksi hukum bisa dipaksakan, etika tidak bisa dipaksakan).
       Hukum didasarkan pada kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara; etika melebihi para individu dan masyarakat.
       Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, etika memberikan penilaian baik buruknya.
       Etika ditujukan kepada manusia sebagai individu; hukum ditujukan kepada manusia sebagai makhluk sosial.

Perbeda Etika Dan Agama
            Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak pada akal pikiran, bukan agama. Etika mendasarkan diri hanya pada argumentasi rasional. Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui Kitab Suci.

MORAL
moral berasal dari kata Latin: Mos (tunggal), moris (jamak) artinya kebiasaan. Moral adalah Norma (biasanya dirumuskan dalam bentuk perintah  dan larangan ) untuk menata sikap batin dan perilaku lahiriah.

Moral dibagi menjadi dua
·         1. Moral filosofis  : didasarkan pada penalaran akal budi dan pengamatan.
·         2. Moral Teologis : didasarkan pada wahyu atau kitab suci yang ditafsirkan oleh otoritas intansi agama

Kode Etik
Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Tujuan Kode Etik
·         1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
·         2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
·         3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
·         4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
·         5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
·         6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
·         7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
·         8. Menentukan baku standarnya sendiri.

 Sumber: Buku pembelajaran Filsafat untuk perkuliahan KBK BLOK FILSAFAT
Slide Etika dan Moral


4 komentar: