Jumat, 26 September 2014

Pendapat Saya Mengenai Kebebasan

Pendapat Saya Mengenai Kebebasan

Semua makhluk hidup pasti mendambakan kebebasan . namun hal itu sangat sulit terwujud karena manusia memiliki kebebasan yang masih ada batasannya. setiap orang memiliki hak untuk berbuat,berbicara dan berpikir apa saja. Akan tetapi terdapat kode etik tertentu yang mengatur kebebasan tersebut.seperti manusia memiliki kebebasan untuk menentukan agama yang dianut. akan tetapi manusia juga memiliki batasan untuk tidak memaksa seseorang untuk masuk ke suatu agama.selain dari sisi agama masih banyak lagi contoh kebebasan yang ada batasnya.

Materi Filsafat 26 September 2014 manusia dan afektivitas,kebebasan , dan Intelligence


Oleh  Dr. Raja Oloan Tumanggor, dan Bonar Hutapea,M.Si.Psi

Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia
*yang membedakan manusia dengan tumbuh afektivitasnya
*afektivitaslah yang membuat manusia’ berada’ di dunia, berpastisipasi dengan orang lain. Afektivitas yang mendorong orang unutk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif
*cara hadir kia  di dunia diperdalam oleh afektivitas
*afektivitas termasuk kegiatan yang kompleks
 seluruh kehidupan afektif berputar pada dua  kutub yang bertentangan satu sama lain mengarah pada objek karena menyukai atau berpaling darinya karena menganggapnya buruk.Terhadap objek yang dianggap berguna,subjek mencintainya ini disebut cinta atlitaris/bermanfaat. Meninjau ciri khas kebenaran afektivitas yang disebut ‘suasana hati’ orang bersuasana hati baik bila semua kemampuan berkerja dengan baik
kehidupan afektif memperlihatkan macam macaam cara yang berbeda beda menurut bagaimana subjek menguasai objek keadaan afektif yang berbeda beda ini disebut hasrat hasrat jiwa (Thomas Aquinas)

Apa yang buka perbuatan afektif
-          Cinta membuktikan diri dalam perbuatan perbuatan. Cinta mendahului perbuatan.
-          Kerap afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa, padahal kehidupan afektif bukan hanya menyangkut merasa saja, tetapi juga menyangkut hal spiritual

Apa yang merupakan perbuatan afektif
-          Hidup afektif atau afektifitas= seluruh perbuatan afektif yang dilakukan subjek sehingga subjek ditarik oleh objek atau sebalinya
-          Perbuatan afektif sedikit mirip dengan ‘perbuatan mengenal’ karena dianggap perbuatan vital/imanen. Tapi perbuatan afektif beda dengan ‘perbuatan mengena’l. Karena perbuatan afektif lebih pasif, sedangkan

Kondisi afektivitas
-          Agar ada afektivitas, perlu suatu ikatan kesamaan anatar subjek dan objek perbuatan afektifnya
Catatan tentang cinta akan diri, sesama dan Tuhan
-          Orang sering menggap cinta diri sendir adalah egoisme, makan tidak baik padahal cinta akan diri sendiri dapat ditemukan pada orang yang sanggup mencintai orang lain dengan sungguh sungguh
-          Egoisme menolak setiap perhatian atentik pada orang lain. Orang egois hanya mengambil untung dari apa saja
-          Jika kita mencintai Tuhan dengan seluruh jiwa/ hati, tidk kah itu sama dengan mengasingkan diri dari diri sendiri? Tidak, tuhan tidak melawan kita. Ia transenden & iamnen. St. Agustinus. Tuhan adalah pokok pangkal kepribadian kita masing masing ia= dasar dalam mana semua manusia saling berkomunikasi, makin saya mendekati orang lain, makin saya mendekati Tuhan
Kebebasan
}  Pengertian umum/Kebebasan negatif/tidak ada hambatan Tapi ini bukan kebebasan eksistensial
}  Pengertian khusus/kebebasan eksistensial
       Penyempurnaan diri
       Kesanggupan memilih dan memutuskan
       Kemampuan mengungkapkan berbagai dimensi kemanusiaan
Jenis Jenis Kebebasan
  • Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
  • Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain, kebebasan
  • Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial
    • Melibatkan pertimbangan
    • Mengedepankan nilai kebaikan
    • Menghidupkan otonomi
    • Menyertakan tanggung jawab

Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif
4 alasan adanya pembatasan kebebasan sosial:
¢  Menyertakan pengertian
¢  Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
¢  Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
¢  Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial
Sejarah perkembangan masalah kebebasan
¢  Masalah yang sudah sangat lama dan memiliki sejarah panjang
¢  Filsafat Yunani tidak memberikan jawaban yang memuaskan atas masalah kebebasan karena…
  Adanya pandangan bahwa semua hal berada di bawah “nasib”, “kehendak mutlak” yang mengatasi manusia dan para dewasa, yang secara sadar atau tidak sadar menentukan tindakan. Jadi, tak ada pertanggungjawaban manusia atas tindakannya
  Menurut pemikiran Yunani, manusia adalah bagian alam maka harus mengikuti hukum umum yang mengaturnya
  Manusia terpengaruh oleh sejarah yang bergerak secara siklis
¢  Zaman abad pertengahan, masalah kebebasan dilihat dalam perspektif teosentrik
¢  Zaman modern, perspektif teosentrik digantikan oleh perspektif antroposentrik
¢  Era kontemporer ,kebebasan dipermasalahkan dari sudut pandang sosial
¢  Kebebasan dalam pemikiran Timur cenderung dilihat sebagai pembebasan dari kendala keinginan egoistik dan dari kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri

Jiwa dan kebebasan
¡  Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya
¡  Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas
¡  Karena jiwalah manusia menjadi mahluk bebas
¡  Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme

Pandangan determinisme
}  determinisme: aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.
}  Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik
       Determinisme fisik-biologis
       Determinisme psikologis
       Determinisme sosial
       Determinisme teologis
Kelemahan determinisme:
       Menyangkal sifat multidimensional dan paradoksal manusia
       Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya
       Menafikan adanya tanggung jawab


Pengetahuan dan Intelegensi Manusia

Definisi pengetahuan:
  • Pengetahuan merupakan nilai bagi makhluk hidup yang mempunyainya baik bagi manusia, malaikat ataupun binatang.
  • Pengetahuan adalah suatu kekayaan dan kesempurnaan.
  • Pengetahuan adalah perseptif ketika muncul secara spontan,ia memungkinkan kita unutk menyesuaikan diri kita secara langsung dengan situasi yang disajikan.
  •  Pengetahuan adalah reflektif ketika ia membuat objektif dari manusia realitas apa pun juga.
  •  Pengetahuan adalah induktif ketika ia menangkap atau memahami secara langsung benda atau situasi dalam salah satu aspeknya.

Andaikan pengetahuan
-         * Dari segi subjek
o   Supaya makhluk hidup itu bisa mempunyai kesempurnaan yang dinamakan pengetahua. Ia harus dikarakterisasikan oleh
§  Keterbukaan
§  Kemampuan menyambut
§  Interioritas
-           
8    *Dari segi objek
o   Suatu realitas bisa mempengaruhi lainnya,hanya sejauh ia distruktur,ditentukan,sejauh ia mempunyai bentuk yang memberikan kepada fisionommi khasnya dan menyebabkan adanya perbedaan dari yang bukan ia.
o   Apakah yang menyebabkan sesuatu menjadi diketahui, ialah bentuk atau esidosnya atau morphe (yunani),  species ( latin) yang berarti aspek dari satu benda dan apa yang dibentuk oleh benda itu dan apa yang memberikan kepadnaya dalam keadaan khas.

Jenis jenis pengetahuan

  • Pengetahuan seterusnya disebut perseptif
  • Pengetahuan reflektif
  •  Pengetahuan disebut diskursif
  •   Pengetahuan intuitif
  •  Pengetahuan itu adalah induktif
  • Pengetahuan itu kontemplatif
  • Pengetahuan itu disebut spekulatif
  •   Pengetahuan itu sinergis


Intelligence
Istilah inteligensi diambil dari kata Intellectus dan kata kerja inttellegere (bahasa latin ). Kata intellegere diambil dari kata intus yang artinya dalam pikiran atau aka;, dan kata lergere yang berarti membaca atau menangkap. Secara garis besar intelligence berarti membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan mengakap artinya yang dalam.

Sumber Buku Pembelajaran Filsafat Untuk perkuliahan KBK Blok Filsafat.
Slide 20140926 Manusia dan afektivitasnya
Slide Refleksi filosofis tentang kebebasan

Blog Filsafat Materi 25 September 2014 Filsafat Manusia : Jiwa & Badan

Oleh : Dr. Raja Oloan Tumanggo

26 september 2014
 
Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia. Ada dua aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang.
Monoisme
Monoisme adalah aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. 3 unsur bentuk aliran :

  • meterialisme : menempatkan materi sebagai dasar segala hal
  • teori identitas : mengakui aktivitas mental manusia
  • idealisme : ada hal yang tidak dapat diterangkan semata berdasarkan materi, seperti pengalaman, nilai dan norma.
Dualisme
Dualisme merupakan badan dan jiwa adalah dua elemen yang berbeda dan terpisah. Perbedaan itu ada di dalam objek dan pengertian. Ada empat caban,yaitu :
  • interaksionisme : fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa
  • okkosionalisme : memasukkan dimensi ilahi dalam hubumgan badan dan jiwa
  • pararelisme : sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sistem kejadian jiwa di dalam jiwa manusia.
  • epifenomenalisme : melihat hubungan badan dan jiwa dari fungsi saraf.
Badan Manusia
* Badan adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia.
* Pandanga tradisional badan = kumpulan berbagai entitas material yang membentuk makhluk. Mekanisme gerak badan bersifat mekanistik.
* Hakikat badan terletak pada aktivitas yang terjadi dalam badan

Jiwa Manusia
* Pandangan tradisional jiwa = makhluk halus, tidak bisa ditangkap indera.
* Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia.
* James Pratt, 4 hal kemampuan dasar jiwa :
  • menghasilkan kualitas penginderaan
  • mampu menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus
  • mampu memberi tanggapan pada hasil penginderaan
  • memberi tanggapan pada proses dalam pikiran dan kebaikan
- Agustinus : manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakannya karena dorongan dari jiwa.

Kesimpulan : Realitas Manusiawi- realitas prinsipial terbentuk dari 2 elemen, yaitu material dan spiritual. Badan dan Jiwa adalah satu kesatuan yang membentuk eksitensi manusia. Jiwa tidak bisa berfungsi baik kalau tidak ada badan. Badan manusia bukan mekanistik, tapi dinamika dari jiwa itu sendiri.

Sumber : catatan PPT materi pembelajaran

Dialog Jiwa dan Raga
Pada suatu hari jiwa dan raga bertemu lalu mereka berbincang-bincang....

Jiwa : Hai Raga, apaka kabar mu ?
Raga : Aku merasa kurang baik
Jiwa : Kenapa begitu ?
Raga : karena tubuhku dipaksa untuk melakukan aktivitas yang berlebihan sampai-sampai aku kurang istirahat. Bagaimana denganmu Jiwa ?
Jiwa : aku juga merasakan hal yang sama dengan mu.
Raga : Kenapa demikian ?
Jiwa : karena akupun butuh istirahat, walau aku ini  tidak berbentuk, namun aku juga dapat merasakan lelah sama seperti dirimu raga. Entah kenapa sekarang aku ingin berpisah denganmu
Raga : aku hanya ingin memberi tahu satu hal kepadamu kalau kita itu bagaikan perangko dan lem tidak dapat dpisahkan,keculali kita dipisahkan oeh Yang Maha Kuasa karena kita diciptakan untuk selalu bersama. Apa yang kamu rasakan aku juga merasakannya.

Selasa, 23 September 2014

Perkenalan Kelompok

Hello semuanya.....
perkenalkan nama saya Cynthia Sutanto dari kelompok 7 (A-B) yang beranggotakan Meylissa, Cherry, Sadhrina, Marsella, Alam dan Handi. 
Kami menamai kelompok kami dengan nama EMPIRISME. Alasan kami memilih nama ini adalah, karena empirisme adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
Jadi tujuan kita adalah membagi ilmu-ilmu filsafat dari pengalaman yang telah kita dapatkan selama pembelajaran di kelas kepada kalian semua pembaca blog ini.
Semoga ilmu-ilmu filsafat yang dibagikan melalui blog ini berguna bagi pembaca sekalian.
Terimakasih sudah membaca blog ini ^ ^

Blog Filsafat Materi 23 September 2014 Filsafat Manusia



oleh:Bonar Hutapea, M.Si. Psi 
Selasa 23 September 2014
Filsafat Manusia

Filsafat : philein (mencintai); sophia (kebijaksanaan)

Filsafat sebagai perenungan dicirikan oleh:

§  Mengkaji segala hal secara kritis

§  Menggunakan metode dialektis

§  Berusaha mencapai realitas terdalam (arkhe)

§  Bertujuan menangkap tujuan ideal realitas

§  Mengetahui bagaimana harus hidup sebagai manusia



Pengertian Filsafat Manusia

  Bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia/menyoroti hakikat atau esensi manusia

  Memikirkan tentang asal-usul kehidupan manusia (origin of human life), hakikat hidup manusia (the nature of human life), dan realitas eksistensi manusia



Istilah terkait filsafat manusia

*  Dulu:

       Psikologi filosofis

       Psikologi rasional
      *  Sekarang:
       Filsafat manusia

       Antropologi filofis



METODE FILSAFAT MANUSIA

  • Sebagai bagian dari filsafat, cara kerja filsafat manusia juga sama dengan filsafat pada umumnya
  • Yaitu: refleksi, analisa transendental dan sintesa
  • Juga: ekstensif, intensif dan kritis



Objek filsafat manusia

¡  Objek material: manusia

¡  Objek formal: esensi manusia, strukturnya yang fundamental

¡  Struktur fundamental bukan fisik melainkan struktur metafisik yakni intisari, struktur dasar, bentuk terpenting manusia, dinamisme primordial manusia yang diketahui melalui daya pikir, bukan penginderaan.

Menurut Max Scheler dan Heidegger
Tidak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya

Kata A. Heschel tentang filsafat manusia dalam “Who is man?” Stanford University Press, 1965
  “filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentang manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu”


Hal Hal yang dibahas pada filsafat manusia

  1. Mencari kekhasan manusia
  2. Manusia sebagai “ada-di-dunia”
  3. Evolusi
  4. Antarsubyektivitas (sosialitas manusia)
  5. Manusia sebagai eksistensi bertubuh
  6. Transendensi
  7. Manusia sebagai roh
  8. Pengetahuan manusia
  9. Kebebasan
  10. Kesejarahan/historisitas  
  11. kebudayaan, sains dan teknologi
  12. Dimensi antropologis dari pekerjaan
  13. Manusia sebagai pribadi/persona
  14. Kematian dan harapan
Sumber:
Buku pembelajaran Filsafat untuk perkuliahan KBK BLOK FILSAFAT
Slide Filsafat Manusia

Senin, 22 September 2014

Tugas ke-2


Ini adalah tugas kelompok kedua kami. disini kami disuruh untuk mencari sebuat artikel dari koran  mengenai:

  1. Definisi
  2. Keputusan
  3. Deduksi & Induksi
  4. Klasifikasi
  5. Silogisme
  6. Fallacia

Tugas Mind Map


 

Mind Map merupakan tugas kelompok pertama yang kami buat. mind map ini berisikan mengenai sejarah perkembangan filsafat. di Barat , China dan India

Blok Filsafat Materi 22 September 2014 dan 23 September 2014 Etika dan Moral


Oleh:Carolus Suharyanto,Lic.Theol

Selasa 23 September 2014 

Etika
ETIKA berasal dari bahasa Yunani yaitu “ETHOS” yang memiliki arti kebiasaan
Moral/Moralitas biasanya dikaitkan dengan sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia.
Etika Berbeda dengan moralitas, etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya.

Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujudnya dalam sikap dan pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok

Etika menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (Akhlak);

Sebagai cabang filsafat, Etika sangat menekankan pendekatan yang kritis dalam melihat dan menggumuli nilai dan norma moral tersebut serta permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan norma-norma itu.

Etika menurut bertens
  1. Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Jawa.
  2. Kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini adalah kode etik.
  3. Ilmu tentang yang baik atau yang buruk. Artinya sama dengan filsafat moral.

Etika dibedakan menjadi :
      ETIKA PERANGAI :Adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah-daerah tertentu, pada waktu tertentu pula.
      ETIKA MORAL : Berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia

Arti Etika
      Etika sebagai ilmu
      Etika sebagai kode etik
      Etika sebagai sistem nilai
           
Tujuan Belajar Etika
  • Untuk menyamakan persepsi tentang penilaian perbuatan baik dan perbuatan buruk bagi setiap manusia dalam ruang dan waktu tertentu
  • Sebagai ilmu, etika bersifat kritis dan metodis.

   Sistematik Etika

De Vos (1987)
ETIKA:
      Etika Deskriptif
            1. Sejarah Kesusilaan
            2. Fenomenologi Kesusilaan
      Etika Normatif
K. Bertens (1993):
ETIKA:
      Etika Deskriptif
      Etika Normatif
            1. Etika Umum
            2. Etika Khusus
      Metaetika

Struktur etika
Etika
·         *Etika Umum
        Etika umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang beraku bagi segenap tindakan manusia.
·         *Etika Khusus
                  Etika Khusus membahas prinsip-prinsip moral dasar itu dalam hubungan dengan kewajiban manusia dalam pelbagai lingkup kehidupannya; atau, etika khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar pada setiap bidang kehidupan manusia.
o   Etika Individual : yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
o   Etika Sosial : yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
                              §  Sikap Terhadap Sesama
                              §  Etika Keluarga
                              §  Etika Profesi : Etika sosial yg menyangkut hubungan antar manusia dalam satu lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi tersebut.
·         Biomedis
·         Hukum
·         Bisnis
·         Teknologi Informasi
·         DLL
                        §  Etika Politik
                              §  Lingkungan Hidup


Aliran Etika
  • Eudemonisme: (Yunani= eu+daimon= roh atau semangat yang baik). Pandangan aliran ini menekankan bahwa kebaikan tertinggi manusia terletak pada kebahagiaan atau situasi yang secara umum baik
  • Hedonisme (Yunani = hedone: kenikmatan atau yang menyenangkan). Kebaikan manusia menurut kaum hedonis terletak dalam kenikmatan dan kesenangan yang menjadi tujuan hidup manusia.
  • Egoisme: kesenangan dan kebaikan diri sendiri menjadi target usaha seseorang dan bukan kebaikan orang lain
  • Utilitarianisme:  (Latin: uti, usus sum= menggunakan atau utilis= yang berguna). Ini merupakan bentuk hedonisme yang digeneralisir. Kesenangan atau kenikmatan manusia dilihat sebagai seusuatu yang baik dalam dirinya, sedangkan penderitaan dan sakit adalah buruk dalam dirinya
  • Deontologisme (Yunani: deon+logos= ilmu tentang kewajiban moral). Adalah etika kewajiban yang didasarkan pada intuisi manusia tentang prinsip-prinsip moral.
  • Etika situasi: kebenaran suatu tindakan ditemukan dalam situasi konkret individual atau bagaimana situasi itu mempengaruhi kesadaran individual.

Perbedaan Etika dengan etiket
  • Etika menetapkan norma perbuatan, sedangkan etiket menetapkan cara melakukan perbuatan
  •  Etika tidak bergantung pada ada tidaknya orang lain sedangkan etiket tidak berlaku jika tidak ada orang
  •  Etika bersifat absolut,dan tidak bisa ditawar-tawar, sedangkan etiket bersifat relatif
  •  Etika memandang manusia dari segi dalam sedangkan etiket memandang manusia dari segi luar

Perbeda Etika Dan Hukum
       Hukum lebih dikodifikasi daripada etika; etika tidak dikodifikasi.
       Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja; etika menyangkut juga sikap batin seseorang.
       Sanksi yang berkaitan dengan hukum berlainan dengan sanksi yang berkaitan dengan etika (sanksi hukum bisa dipaksakan, etika tidak bisa dipaksakan).
       Hukum didasarkan pada kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara; etika melebihi para individu dan masyarakat.
       Jika hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, etika memberikan penilaian baik buruknya.
       Etika ditujukan kepada manusia sebagai individu; hukum ditujukan kepada manusia sebagai makhluk sosial.

Perbeda Etika Dan Agama
            Etika sebagai cabang filsafat bertitik tolak pada akal pikiran, bukan agama. Etika mendasarkan diri hanya pada argumentasi rasional. Agama bertitik tolak dari wahyu Tuhan melalui Kitab Suci.

MORAL
moral berasal dari kata Latin: Mos (tunggal), moris (jamak) artinya kebiasaan. Moral adalah Norma (biasanya dirumuskan dalam bentuk perintah  dan larangan ) untuk menata sikap batin dan perilaku lahiriah.

Moral dibagi menjadi dua
·         1. Moral filosofis  : didasarkan pada penalaran akal budi dan pengamatan.
·         2. Moral Teologis : didasarkan pada wahyu atau kitab suci yang ditafsirkan oleh otoritas intansi agama

Kode Etik
Kode etik yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
Tujuan Kode Etik
·         1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
·         2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
·         3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
·         4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
·         5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
·         6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
·         7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
·         8. Menentukan baku standarnya sendiri.

 Sumber: Buku pembelajaran Filsafat untuk perkuliahan KBK BLOK FILSAFAT
Slide Etika dan Moral