Pendidikan bagi Anak Down Syndrom
Pengertian Pendidikan
Pengertian
pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pendidikan merupakan
perbuatan ( hal,cara dsb) yang mendidik .(KBBI,2002)
Pengertian Pendidikan menurut beberapa sumber. (a) Menurut
Undang- undang RI No 2 Tahun 1989 (1989), Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan , dan (b) Menurut Undang- undang RI
tahun 2003 (2003) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Oleh karena
itu,dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu perbuatan untuk mewujudkan
suatu suasana belajar untuk mengembangkan suatu hal dengan kegiatan.
Pengertian Down Syndrom.
Sindrom
down, satu kerusakan atau cacat fisik bawaan yang disertai
keterbelakangan mental.(Chaplin,2008, h. 147)
Faktor Faktor Penyebab Terjadinya Down
Syndrom.
(a) Non-disjunction sewaktu osteogenesis (trisomi), (b) Translokasi kromosom 21 dan 15, (c) Postzygotic non disjunction(mosaicism). Faktor yang memegang
peranan dalam terjadinya kelainan kromosom ialah: (a) Umur ibu : Biasanya pada
ibu yang berumur lebih dari 30 tahun. Mungkin karena suatu ketidak-seimbangan
hormonal. Umur ayah tidak berpengaruh; (b) Kelainan kehamilan; (c) Kelainan endokrin
pada ibu : pada usia tua dapat terjadi infertilitas relatif, kelainan tiroid
atau ovarium. (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 1988).
Karakteristik Down Syndrom.
Anak dengan
sindrom ini sangat mirip satu dengan
yang lainnya, seakan-akan kakak-beradik. Retardasi mental sangat
menonjol di samping juga terdapat retardasi jasmani. Kemampuan berpikir dapat
digolongkan pada idiot dan imbesil serta tidak mampu melebihi seorang anak yang
berumur 7 tahun. Mereka berbicara dengan kalimat-kalimat yang sederhana,
biasanya sangat tertarik pada musik dan kelihatan sangat gembira. Wajah anak
sangat khas. Kepala agak kecil dan brakisefalik dengan daerah oksipital yang
mendatar. Mukanya melebar, tulang pipi tinggi, hidung pesek, mata letaknya
berjauhan serta sipit miring ke atas dan
samping (seperti mongol). Iris mata menunjukan bercak-bercak (Bronsfield spots) . Lipatan epikantus
jelas sekali. Telinga agak aneh, bibir tebal dan lidah besar, kasar, dan
bercelah-celah (Scrotal tongue).
Pertumbuhan gigi-geligi sangat terganggu.
Kulit halus
dan longgar, tetapi warnanya normal. Di leher terdapat lipatan-lipatan yang
berlebihan. Pada jari kelingking yang pendek dan membengkok ke dalam. Pada pemeriksaan radiologis sering ditemukan
falang tengah dan distal rudimenter. Jarak antara jari I dan II, baik pada
tangan maupun kaki agak besar. Gambaran telapak tangan tidak jelas tampak tidak
normal , yaitu terdapat stu garis besar melintang (similar crease).
Alat kelamin
biasanya kecil. Otot hipotonik dan pergerakan sendi-sendi berlebihan. Kelainan
jantung bawaan seperti defek spetum ventrikel sering ditemukan.
Penyakit
infeksi terutama saluran pernafasan sering mengenai anak kelainan ini. Angka leukimia tinggi.
Pertumbuhan pada masa bayi kadang kadang baik, tetapi kemudian menjadi lambat.
(Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
1988).
Cara
Mendidik Anak Down Syndrom.
Ramadhan (2009)
mengungkapkan bawa cara mendidik ada ada beberapa tahapan,yaitu
Intervensi Dini,Program
ini dapat dipakai sebagai pedoman bagi orang tua untuk memberi lingkunga yang
memeadai bagi anak dengan syndrom down, bertujuan untuk latihan motorik kasar
dan halus serta petunjuk agar anak mampu berbahasa. Selain itu agar ankak mampu
mandiri sperti berpakaian, makan, belajar, BAB/BAK, mandi,yang akan memberi
anak kesempatan
Taman Bermain, untuk peningkatan
keterampilan motorik kasar dan halus melalui bermain dengan temannya, karena
anak dapat melakukan interaksi sosial dengan temannya
Pendidikan Khusus (SLB-C),
Anak akan mendapat perasaan tentang identitas personal, harga diri dan
kesenangan. Selain itu mengasah perkembangan fisik, akademis dan dan kemampuan
sosial, bekerja dengan baik dan menjali hubungan baik
Penyuluhan Pada Orang Tua
Terapi Untuk Anak Down
Syndrom.
(a) Terapi Wicara,untuk membantu anak yang mengalami ketelambatan bicara dan pemahaman kosakata ;(b) Terapi Okupasi, untuk melatih anak dalam hal kemandirian ;(c) Terapi Remedial,Terapi yang diberikan untuk anak yang mengalami gangguan akademis ;(d)Terapi Sensori Integrasi, Terapi ini diberikan bagi anak DS yang mengalami gangguan integrasi sensori;(e)Terapi Tingkah Laku (Behaviour Theraphy) , Mengajarkan anak DS yang sudah berusia lebih besar agar memahami tingkah laku yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan norma-norma dan aturan yang berlaku di masyarakat; (f) Terapi Akupuntur, Terapi ini dilakukan dengan cara menusuk titik persarafan pada bagian tubuh tertentu dengan jarum. Titik syaraf yang ditusuk disesuaikan dengan kondisi sang anak ;(g)Terapi Musik : mengenalkan nada, bunyi-bunyian, untuk meningkatkan stimulasi dan daya konsentrasi anak ;(h)Terapi Lumba-Lumba, untuk membantu sel-sel saraf otak yang awalnya tegang akan menjadi relaks ketika mendengar suara lumba-lumba; dan (i)Terapi Craniosacral, Terapi sentuhan tangan dengan tekanan yang ringan pada syaraf pusat untuk memperbaiki metabolisme tubuh sehingga daya tahan tubuh lebih meningkat. (Growup Clinic,2012)
(a) Terapi Wicara,untuk membantu anak yang mengalami ketelambatan bicara dan pemahaman kosakata ;(b) Terapi Okupasi, untuk melatih anak dalam hal kemandirian ;(c) Terapi Remedial,Terapi yang diberikan untuk anak yang mengalami gangguan akademis ;(d)Terapi Sensori Integrasi, Terapi ini diberikan bagi anak DS yang mengalami gangguan integrasi sensori;(e)Terapi Tingkah Laku (Behaviour Theraphy) , Mengajarkan anak DS yang sudah berusia lebih besar agar memahami tingkah laku yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan norma-norma dan aturan yang berlaku di masyarakat; (f) Terapi Akupuntur, Terapi ini dilakukan dengan cara menusuk titik persarafan pada bagian tubuh tertentu dengan jarum. Titik syaraf yang ditusuk disesuaikan dengan kondisi sang anak ;(g)Terapi Musik : mengenalkan nada, bunyi-bunyian, untuk meningkatkan stimulasi dan daya konsentrasi anak ;(h)Terapi Lumba-Lumba, untuk membantu sel-sel saraf otak yang awalnya tegang akan menjadi relaks ketika mendengar suara lumba-lumba; dan (i)Terapi Craniosacral, Terapi sentuhan tangan dengan tekanan yang ringan pada syaraf pusat untuk memperbaiki metabolisme tubuh sehingga daya tahan tubuh lebih meningkat. (Growup Clinic,2012)
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin,J.P.(2008). Kamus lengkap psikologi (K. Lartono, Penerj.). Jakarta: RajaGarfindo Persada.
KGrowup Clinic.(2012, Desember). Terapi fisik dan rehabilitasi medis penderita down syndrome. Diunduh dari http://downsyndromeclinic.wordpress.com/2012/12/27/terapi-fisik-dan-rehabilitasi-medis-penderita-down-syndrome/
Rhamadhan.(2009, Januari). Down syndrom. Diunduh dari http://forbetterhealth.wordpress.com/2009/01/21/down-syndrome/
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. (1988). Buku kuliah 1: Ilmu kesehatan anak (5th ed.). Dalam R. Hassan dan H. Alatas (Ed.). Jakarta: INFOMEDIKA.
______, 1989. UU RI No 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Semarang: Aneka Ilmu.
_______, 2003. UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar