Kamis, 30 Oktober 2014

Blog Ketiga

Hi teman-teman sekarang saya sedang mempelajari penelitian ilmiah pada blog ketiga ini.  di blog ini saya mempelajari banyak hal yang baru seperti cara membuat citation, referensi,dll. saya akan memposting beberapa hal dalam waktu dekat.

ditunggu y postingan saya

Selasa, 07 Oktober 2014

Materi 6 Oktober 2014 Filsafat Psikologi

Oleh : Carolus Suharyanto,Lic.Theol dan Bonar Hutapea,M.Si.Psi


Senin 6 Oktober 2014

Filsafat Psikologi
  • Filsafat sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan termasuk psikologi memiliki hubungan dengan setiap disiplin ilmu.
  • Pada awalnya perkembangan hingga bad 19 psikologi dikembangkan oleh para ahli filsafat yang kurang melandasi perngamatanya pada faktor konkrit, tapi pada refleksi abstrak dan spekulatif.
  • Pada perkembangan psikologi selanjutnya dirasakan perlu melakukan metode lain, yaitu metode empiris
Tokoh awal Psikologi
  • Sang pendiri psikologi, Wilhelm Wundt yang medirikan laboratorium psikologi pertama di dunia adalah ketua bagian filsafat di universitas Leipzig Jerman.
  • Wundt dan pengikutnya mengembangkan aliran strukturalisme dalam psikologi
  • Sementara William James berpendapat bahwa kesadaran manusia itu bersifat unik, bersifat pribadi dan setiap saat berubah-ubah. dengan aliran fungsionalismenya, James  berpendapat psikologi harus meneliti secara mendalam bagaimana proses mental manusia itu berfungsi
  • Sementara John Watson dengan aliran behaviorismenya berpendapat bahwa psikologi seharusnya mempelajari kejadian-kejadian yang terjadi di sekeliling dan perilaku yang dapat diamati.
  • Ketiga aliran diatas memiliki landasan filosofi masing masing.

Peran filsafat dalam ilmu psikologi
  •  Filsafat ilmu yang berperan dalam menilai secara kritis apa yang dianggap sebagai pengetahuan yang  benar dalam ilmu psikologi
  •  Filsafat itu mempertanyakan pertanyaan sedangkan psikologi menjawab pertanyaan
  •  Filsafat bisa menegaskan akar historis ilmu psikologi
  •  Filsafat juga bisa mengangkat asumsi-asumsi yang terdapat di dalam ilmu psikologi
  •  Filsafat bisa menyumbangkan merode fenomenologi sebagai alternatif pendekatan di dalam ilmu psikologi
Sumber :
KAPITA SELEKTA KBK FILSAFAT

Senin, 06 Oktober 2014

Presentasi 26 September 2014

Materi Presentasi

26 September 2014

PRESENTASI "Pengetahuan dan intelegensi manusia"
Berikut ini adalah hasil presentasi dari kelompok EMPIRISME beserta jawaban dari pertanyaan-pertanyaaann tentang "pengetahuan dan intelegensi manusia" ;D
Definisi Intelegensi
Diambil dari bahasa Latin: Intelletus (kata kerja)
Terdiri dari kata intus = dalam pikiran/akal dan kata legere = membaca/menangkap
Secara garis besar intellegere = membaca dalam pikiran/akal segala hal dan menangkap artinya yang dalam
Jadi,intelegensi = kegiatan dari suatu organisme dalam situasi penyesuaian diri dalam situas-situasi.
Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi subjek (yang mengetahui dalam dirinya) yang memperkaya eksistensi subjek
Pengetahuan dapat dikatakan pula relasional karena lewatnyalah saya masuk kedalam hubungan dengan sesuatu lain dapat juga dikatakan trans-subjektif dengan pengertian bahwa pengetahuan adalah kegiatan yang menjadikan orang keluar dari keterbatasam-keterbatasannya.
Pengetahuan
-Dari segi subjek
Supaya makhluk hidup bisa mempunyai pengetahuan dia harus dikarakterisasikan oleh keterbukaan kemampuan menyambut dan interioritas.
keterbukaan itu si subjek bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.
Kemampuan menyambut objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri
interioritas adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya, semakin banyak interioritas semakin banyak ia bisa mengetahui.
-Dari segi objek suatu realitas bisa mempengaruhi lainnya hanya sejauh  distruktur, ditemukan, sejauh mempunyai bentuk yang memberikan pada fisionomi khasnya dan menyebabkan adanya perbedaan.
Apakah yang menyebabkan sesuatu menjadi diketahui, ialah bentuk atau esidosnya atau morphe  (Yunani), species (latin), yang berarti aspek dari suatu benda dan apa yang dibentuk oleh benda itu dan apa yang memberikan kepadanya dalam keadaan khas.
Pengetahuan Manusia
-> sekaligus inderawi dan intelektif
Pengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif bersifat sinergis
Jika panca indera sama sekali tidak berfungsi maka juga intelegensi tidak berfungsi dan tinggal lumpuh.
Ciri khas panca indera adalah mencapai langsung kualitas ini atau itu dari objek konkret yang sedang ditunjukkan kepadanya.
Intelegensi adalah salah satu gagasan yang begitu banyak dibicarakan orang.
sifat khas panca indera adalah mencapai langsung kualitas ini atau itu dari objek konkret yang sedang ditunjukkan kepadanya.
Sifat intelegensi yaiut menangkap kodrat objek dan tetap menyimpannya dalam dirinya sehingga dapat dipertimbangkan objek itu bagi dirinya baik objek yang masih ada maupun tidak ada.
Sifat dan Objek Intelegensi manusia
Intelegensi manusia dewasa terletak pada objektivitasnya.
Menurut Descarter roh justru memungkinkan untuk mencapai hakikat sendiri dari realitas,sedangkan pancaindera hanya memberitahukan kepada kita apa yang berguna atau apa yang merugikan dari hal tersebut.
Menurut Psikologi kontemporer yang tidak mententangkan intelegensi dengan pancaindera, tetapi membandingkan  intelegensi orang dewasa dengan intelegensi anak.
-intelegensi orang dewasa dapat dikenal dengan objeknya
- Intelegensi anak bersifat egosentris.
Bila ia menilai, maka ia menegaskan bahwa objek itu adalah seperti apa yang digambarkan dan dikatakannya.
Bilamana ia bernalar, maka ia menunjukan mengapa onbjeknya adalah sebagaimana adanya.
Segala penegasan, penilaian, kesimpulan, dan penalaran kita didasarkan pada beberap prinsip :
 - prinsip identitas
 - prinsip alasan yang mencukupi
 - prinsip kausalitas efisien
Kegiatan Intelegensi Manusia
Persepsi yaitu semacam pengetahuan spontan tak sadar dan pra-pribadi tentang dunia dimana kita berada
Kegiatan yang terjadi di dalam dan di sekeliling dinamakan aprehensi.
Agar intelegensi mulai benar berfungsi, maka diperlukan sesuatu menjadi masalah bagi diri sendiri.
insight
Penelitian menghasilkan suatu insight, yaitu suatu penangkapan intuisi mengenai jawaban yang dicari.
Insight adalah intelegensi yang berhasil menembus suatu data, menangkap eidosnya bahwa intelegensi mampu mengandaikan atau mengabstraksikan untuk menerangkan data sehingga jelas ciri ciri pokoknya.
Kodrat Intelegensi Manusia
Menurut :
 - aliran sensualisme/empirisme psikologi : masukan informasi inderalah tempat bergantungnya pengetahuan kita dan intelegensi kita. Sifat immaterial/karakter transenden intelegensi terhadap inderawi bukan hanya muncul sebagai kesimpulan analisis filosofis karena roh bukanlah sesuatu yang bersifat material.
 - K.S. Lashley dkk : otak tak lebih dari alat aktualisasi dan seleksi kehidupan mental (ingatan dan pikiran).
 - Eccless : imajinasi kreatif terjadi tanpa tergantung pada otak.
Intelegensi melewati batas-batas organis selalu diakui oleh filosuf besar.
Intelegensi merupakan suatu keterbukaan dan kemampuan menerima yang murni, bersifat tak berubah dan mengandung norma-norma yang stabil
Intelegensi yang mendasari martabat, yaitu kemampuan mutlak, yang mendasari otonomi dan kebebasannya. 
 
Pertanyaan dan Jawaban
         Kinsky : menurut kalian intelegensi itu itu sebenarnya apa ?
Jawaban : intelegensi adalah proses di mana berpikir secara rasiona, bertindak secara teratur, dan dapat menghadapi lingkungan dengan baik.
Kelompok legato : Apa guna intelegensi bagi manusia ?
Jawaban :meningkatkan eksistensi si manusia itu sendiri di dunia ini
Kelompok windmills : apa perbandingan intelegensi anak-anak dan orang dewasa ?
Jawaban : intelegensi anak-anak bersifat egosentris sedangkan orang dewasa dapat dikenal dengan objeknya.
Kelompok fantastic four : apa itu prinsip kausalitas ?
Jawaban : prinsip sebab-akibat yang ilmu dan pengetahuan yang dengan sendirinya bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain
        Lisye (705140067) : contoh kegiatan intelegensi manusia apa ?
        Jawaban : membuat puisi,musik,dokter,nelayan dll.
        Florencia (705140012) : Apa sajakah yang menjadi dasar dari penegasan,penilaian,kesimpulan dan penalaran ?
        Jawaban : prinsip identitas,prinsip alasan yang mencukupi,dan prinsip kausalitas efisien.
        Amira (705140034) : Berikan contoh pengetahuan dari segi subjek dan objek.

        Jawaban : objek : pisau. Kalau kita melihat  pisau dari objeknya kita udah tau dasar tentang pisau tersebut. Subjek : pengetahuan tentang matematika.

Jumat, 03 Oktober 2014

Materi Filsafat 3 Oktober 2014 Eksistensialisme



oleh :Dr. Raja Oloan Tumanggo

Jumat, 3 Oktober 2014 

Aliran filsafat yang utama adalah manusia dan cara beradanya yang khas di tengah makhluk lainnya. Jiwa eksistensialisme ialah pandangan manusia sbg eksistensi.
Eksistensialisme diambil dari kata ex = keluar, sistentia (sistere) =berdiri. Manusia bereksistensi = manusia baru menemukan diri sbg aku dengan keluar dr dirinya. Hanya manusialah yang bereksistensi. Eksistensialisme dari segi isi bukan satu kesatuan, tapi lebih merupakan gaya berfilsafat.
Tokoh filsafat yang menganut gaya eksistensialisme

  • Kierkegaard
  • Edmund Husserl
  •  Martin Heidegger
  •  Gabriel Marcel
  • Jean Paul Sartre

Sulit menyeragamkan defenisi mengenai eksistensialisme, karena adanya perbedaan pandangan mengenai eksistensi itu sendiri.Namun satu hal yang sama adalah filsafat harus bertitik tolak pada manusia konkrit, manusia sebagai eksistensi, maka bagi manusia eksistensi mendahului esensi.

Ciri-ciri eksistensialisme
  • Motif pokok adalah eksistensi, cara manusia berada. Hanya manusia bereksistensi.
  • Bereksistensi harus diartikan secara dinamis. Bereksistensi berarti menciptakan diri secara aktif, berbuat, menjadi, merencanakan.
  • Manusia dipandang terbuka, belum selesai. Manusia terikat pd dunia sekitarnya, khususnya pd sesamanya.
  •  Memberi penekanan pada pengalaman konkrit.

Pokok-pokok ajaran Kierkegaard
      Kritik thdp Hegel: Kierkegaard memandang Hegel sbg pemikir besar, tp satu hal yg dilupakan Hegel – menurut Kierkegaard – adalah eksistensi menusia individual dan konkret. Manusia tdk dpt dibicarakan ‘pd umumnya’ atau ‘menurut hakekatnya’, krn manusia pada umumnya tdk ada.
      Yang ada itu adalah manusia konkret yg semua penting, berbeda dan berdiri di hadapan Tuhan. Manusia itu eksistensi.
      Eksistensi berarti bagi Kierkegaard: merealisir diri, mengikat diri dg bebas, dan mempraktekkan keyakinannya dan mengisi kebebasannya.
      Hanya manusia bereksistensi, krn dunia, binatang dan sesuatu lainnya hanya ‘ada’. Juga Tuhan ‘ada’. Tapi manusia hrs bereksistensi, yakni menjadi (dlm waktu) seperti ia (akan) ada (secara abadi).

Menurut kierkegaard ada tiga cara bereksistensi,tiga sikap terhadap hidup, yaitu
·        *Sikap estetis: Merengguh sebanyak mungkin kenikmatan, yang dikuasai oleh perasaan. Cara hidup yg amat bebas.
·        *Sikap etis: Sikap menerima kaidah kaidah  moral, suara hati dan memberi arah pada hidupnya. Ciri khasnya menerima ikatan perkawinan. Manusia sudah mengakui kelemahannya, tapi belum melihat cara mengatasinya. Bila ia mengakui butuh pertolongan dari atas, maka ia loncat ke sikap hidup religius.
·       *Sikap religius: Berhadapan dg Tuhan, manusia sendirian. Karena manusia religius percaya pada Allah, maka Allah memperlihatkan diriNya pada manusia.

Pemikiran filsafat Sartre
}  Bagi Sartre, manusia mengada dengan kesadaran sebagai dirinya sendiri. Keberadaan manusia berbeda dengan keberadaan benda lain yang tidak punya kesadaran.
}  Untuk manusia eksistensi adalah keterbukaan, beda dengan benda lain yang keberadaannya sekaligus berarti esensinya.  Bagi manusia eksistensi mendahului esensi.
}  Asas pertama untuk memahami manusia harus mendekatinya sebagai subjektivitas. Apapun makna yang diberikan pada eksistensinya, manusia sendirilah yang bertanggungjawab.

Beberapa kenyataan (kefaktaan) yg mengurangi penghanyatan kebebasan:
1)      Tempat kita berada
2)      Masa lalu
3)      Lingkungan sekitar (Umwelt)
4)      Kenyataan adanya sesama manusia dengan eksistensinya sendiri.
5)      Maut
Walaupun kefaktaan ini melekat dalam eksistensi manusia, tapi kebebasan eksistensial tidak bisa dikurangi/ditiadakan.


Sumber:
Buku Pembelajaran Filsafat Untuk perkuliahan KBK Blok Filsafat. 
Slide 20141003 Eksistensialisme Sartre - ROT
Slide 20141003 Eksistensialisme menurut Kierkegaard

Kamis, 02 Oktober 2014

Field Trip di Kampung Betawi

Kamis, 2 Oktober 2014

http://www.wego.co.id/berita/wp-content/uploads/2012/06/gerbang-perkampungan-budaya-betawi.jpg


Hari ini kami pergi ke kampung betawi. Disana kami melakukan wawancara terhadap salah seorang pengelolah kampung betawi dan beberapa pedangang disana.dari sana kami mengetahui banyak perubahan yang terjadi pada orang betawi. Ondel ondel dulu merupakan suatu boneka yang menakutkan. yang digunakan untuk mengusir setan. akan tetapi sekarang ondel ondel bukan lah suatu momok yang menakutkan. dari wawancara di siang hari ini kami mengetahui bahwa orang betawi memiliki banyak kesenian yang tak kalah istimewa. dibandingkan kesenian daerah lain. disana pula saya mengetahui kenapa ketika ada pernikahan orang betawi mereka membawa roti buaya. kenapa bukan roti macan atau lain lain nya. dan disana saya mendapatkan jawabannya. karena kampung betawi diapit oleh dua buah sungai. buaya merupakan binatang yang sabar dan setia. karena diapit oleh dua buah sungai itu maka diambilah buaya sebagai lambang. rumah orang betawi ada beberapa macam, seperti rumah kebaya, dan rumah gudang.


Manusia dan Etos Kerja

Latar belakang dan sejarah

1.   Masyarakat Yunani dan Abad Pertengahan 

Pada masa Yunani kuno, kerja atau pekerjaan kurang mendapat
perhatian. Menurut Plato : jiwa manusia memiliki struktur yang
menyangkut 3 hal (rasionalitas atau pikiran, keberanian dan 
einginan atau kebutuhan) dimana yang tertinggi adalah rasionalitas
atau pikiran yang dihubungkan dengan 3 pembagian kelas yaitu:
1.     Para penasihat
2.     Para pembantu atau militer
3.     Para penghasil ( petani, pengusaha , tukang kayu, niagawan, dsb.)

Segala aktivitas yang bersumber pada akal budi adalah yang dengan
peringkat paling tinggi sedangkan yang paling rendah adalah para
penghasil yang sumber kegiatannya berasal dari keinginan
kebutuhan.

Menurut Aristoteles : kerja yang menggunakan / berhubungan
dengan tubuh adalah kerja para “budak” dan orang bebas baginya 
adalah orang yang menggunakan pikirannya untuk bertindak, bukan
yang mengandalkan tubuhnya

Yang berharga adalah aktivitas intelektif atau berpikir ( manusia
sebagai animale rationale)

2.   Masyarakat reformasi dan Industrialisasi

Pada masa protestanisme dan industrialisasi, kerja mulai dianggap sebagai sesuatu yang penting, Pada masa protestanisme:
  • Marx Weber : kerja adalah sarana untuk mengembangkan pribadi dan duni serta sarana bagi keselamatan jiwa.
  • Calvin : kerja sebagai ungkapan rasa memiliki terhadap kerjaan surge
Pada masa industrialisasi :

Kerja tidak dilihat lagi sebagai kerangka religious tapi sebagai kerangka humanisasi dan manusia mulai sadar dan mengakui dirinya sebagai subjek


Pandangan beberapa tokoh

1.     John Locke
-         Pekerjaan menciptakan hak alamiah
-         3 argumen dasar Locke tentang kerja sebagai suatu hal yang mendasar bagi manusia :
  • kelekatan kerja pada tubuh manusia (kerja = hukum kodrat)
  • kerja merupakan perwujudan diri manusia (mns membebaslan dirinya dari ketergantungan terhdap alam , otonom)
  • kerja berkaitan dengn hidup (satu – satunya jalan untuk mempertahankan hidup = kerja)


2.     Adam Smith

-         Seluruh kebudayaan = hasil dari pekerjaan mns
-         Ada 2 jenis pekerjaan :
       1.     Pekerjaan yang produktif (kaum tani,buruh)
       2.     Pekerjaan yang tidak produktif (prajurit,politisi,ahli hukum)
-         Tiga alasan pentingnya pembagian kerja :
  • Meningkatkan keajianan yang berdampak pada perbaikan
  • kondisi hidup pekerja dan masyarakat ke arah yang lebih baik
  • Penghematan waktu
  • Mendorong dan penimbulan penemuan mesin – mesin baru yang mempermudah dan menghemat tenaga kerja

3.  George Wilhelm Friedrich Hegel
-   Pekerjaan = keseluruhan konteks kegiatan mns
-   Kerja merupakan sesuatu yang dinamis (mns menemukan diri apabila menyadari sepenuhnya apa yang dikerjakannya)
-   Kerja = peran utama dalam pengungkapan pribadi manusia dimana mns sadar dirinya akan subjek

  Bentuk kesadaran ada 2 :
    1.     Kesadaran akan keakuan manusia secara negative
    2.     Kesadaran bahwa tanpa objek, manusia tidak memiliki kesadaran

4.  Karl Marx
  • pencapaian kenyataan manusia hanya bisa terjadi melalui pekerjaan
  • keterkaitan kerja dengan aspek social dan histori
  • kerja mengungkapkan dimensi social (hasil – hasil karya mns tidak saja dinikmati sendirinya tapi juga dirasakan oleh orang lain dari berbagai zaman yang berbeda


Sejarah kerja
Sekitar 2600 tahun yang lalu di Yunani
- Hesiodotus : kerja adalah isi utama dari kehidupan manusia
Di Erope pada abad ke 14
- Para Rahib Benediktin bekerja di lading dan saawah bergantian   dengan mereka berdoa. Kerja tangan sama sucinya seperti orang berdoa
- Plato, berbagai mcam level manusia sesuai dengan pekerjaannya:
  1.     Pada masa perbudakan : kerja merupakan perubahan derajat /   strata mns
  2.     Sisi lain : kerja adalah sesuatu yang rendah

Pada abad 17 dan 18
-         John Locke : pekerjaan merupakan sumber untuk memperoleh hak milik pribadi
-         Hegel : pekerjaan membawa mns menemukan dan mengaktualisasikan dirinya
-         Karl Marx : pekerjaan merupakan sarana mmns untuk menciptakan diri, pengakuan dari bekerja


 Hakikat kerja
  i.         Definisi Kerja :
Wadah bagi pembentukan diri mns dalam membangun dunianya

H. Arvon menyebutkan 3 faktor yang menilai apakah sebuah kegiatan dapat disebut kerja atau tidak :
1.     Keterlibatan dimensi subjek secara intensif
2.     Hasil yang bermanfaat
3.     Mengeluarkan energy

Kerja / pekerjaan : segala kegiatan yang direncanakan, melibatkan pikiran dan kemauan yang sunugguh – sungguh serta memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai

  ii.            Kerja manusia vs kerja Hewan

Perbedaannya :
-         Jenis energy yang dikerahkan
Hewan : energy fisik
Manusia : energy psikis & energy spiritual

-         Hasil kerja
Hewan : untuk keperluan self survival & kebutuhan biologisnya
Manusia : lebih dari sekedar kebutuhan psikisnya, juga kebutuhan spiritualnya

-         Dorongan kerja
Hewan : dr naluri
Manusia : manusia menentukan diri di dalamnya, punya pilihan – [ilihan alat bekerja

  iii.            Dua elemen kerja
-         Elemen subjek : potensi / kekuatan yang melekat dalam diri manusia
-         Elemen objek : pendukung untuk merealisasikan pikiran, rencena serta kehendaknya

  iv.            Peran istimewa tangan
       Keistimewaan tangan :
       1.     Posisi vertical tubuh manusia : bebas dan dinamis
       2.     Kekayaan fungsi tangan :
    o   membagi, memegang dengan kuat, mendorong dan menarik
    o   menghadirkan apa yang ada di dalam pikiran seseorang
    o   berhubungan dengan inteligensi
       3.     Bersifat personal dan social : menghubungkan manusia dengan
             manusia lain secara bebas

  Tiga dimensi kerja
   a .      Dimensi personal
   Lewat kerja :
     -         mns menunjukkan nilai kemanusiaanya
     -         mns membuktikan diri sbg manusia
     -         mengungkapan keuinkan dan totalitas diri setiap pribadi

   b.     Dimensi social
     -         Kerja sebagai sarana perwujudan kepedulian setiap pribadi kepada
           orang lain
     -         Pekerjaan merupakan jembatan antara umat manusia dari satu
           zaman
     ke zaman berikutnya (aspek historis)

   c.      Dimensi etis
       Nilai – nilai etis yang dikandung atau dituntut dalam kerja :
       1.     Keadilan
       2.     Tanggung jawab
       3.     Kejujuran

   Etos kerja
   -         Menurut Usman Pelly :
         Etos kerja : sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri
         yang disadari oleh system orientasi nilai budaya terhadap kerja
   -         Menurut Toto Tasmara :
         Etos kerja : totalitas kepribadian dirinya serta carnya
         mengekspresikan,
         memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang
         mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal
         sehingga pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan antara
         manusia dengan mahluk lainnya dapat terjalin dengan baik.
         Hal – hal penting yang berhubungan dengan etos kerja :
           1.     Orientasi ke masa depan
           2.     Menghargai waktu dengan adanya disiplin waktu
           3.     Tanggung jawab
           4.     Hemat dan sederhana
           5.     Persaingan sehat
   -         Secara umum :
         Etos kerja : alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu
                              sebagai seorang pengusaha atau manajer
   -         Menurut A. Tabrani Rusyan
         Fungsi etos kerja :
            1.     Pendorong timbulnya perbuatan
            2.     Penggairah dalam aktivitas
            3.     Penggerak

    Cara menumbuhkan etos kerja
    1.     Menumbuhkan sikap optimis
    2.     Jadilah diri anda sendiri
    3.     Keberanian untuk memulai
    4.     Kerja dan waktu
    5.     Konsentrasi dan focus pada pekerjaan

   Kerja bermartabat
    -         Pengertian secara umum : komitmen setiap organisasi untuk
          membangun lingkunga kerja yang kondusif dan positif sedemikian
          rupa sehingga terbangun hubungan kerja yang manusiawi
    -         Hak seorang pekerja dalam lingkungan kerja yang bermartabat :
          1.     Diperlakukan secara bermartabat
          2.     Bekerja dalam lingkungan atau suasana kerja yang bebas dari
                kekerasan dan pelecehan
          3.     Bebas dari ketakutan dan diskriminasi
          4.     Menerima penghargaan atas keterampilan dan kemampuan
                profesionalnya
          5.     Menerima penghasilan yang layak
   -         Menurut Kasdin Sitohang :
         Manusia tidak sekedar bekerja (labour) tetapi juga berkarya dan
         mewujudkan dirinya secara utuh
   -         Kesimpulan :
         Kasdin mengatakan bahwa kode etik profesi dapat diandalkan
         sarana /prinsip – prinsip moral (prinsip kejujuran, tidak berperilaku
         buruk, tidak melanggar hukum, berperilaku adil dan proporsional)
         untuk mewujudkan kerja bermartabat

    Etos kerja di Jerman: Mittelstand
     -         10 tahun lalu perusahaan – perusahaan Jerman menolak untuk
           melakukan investasi finansial di bursa-bursa saham untuk meraup
           keuntungan secara cepat dan masih giat memproduksi berbagai
           bentuk barang (kuno dan konservatif)
     -         Saat Eropa krisis hutang, ekonomi Jerman surplus, ekspor
           meningkat dan angka pengangguran terendah
     -         Rahasianya : Mittelstand (kelas menengah), yaitu etos kerja radikal,
          spesialisasi, familiaritas, kejujuran, konservatisme keuangan,
          investasi pada manusia, dan pemerintah yang kompeten

         Etos kerja dan spesialisasi
       -         Semboyan terkenal : “Work hard, play hard” (etos kerja radikal)
             Pentingnya pemisahan kehidupan kerja yang professional dan
             kehidupan pribadi
       -         Salah satu kunci keberhasilan ekonomi Jerman : spesialisasi
             produk
            dari setiap daerah yang sesuai dengan kekhasan mereka masing-
            masing
    Familiaritas dan Konservatisme
    Contoh perusahaan – perusahaan dengan bisnis Mittelstand :
       1.     Pabrik sepatu Meindl :
             Kekeluargaan yang tidak merusak produktivitas, malahan
             perusahaan ini eksportir besar sepatu ke Eropa dan AS
       2.     Pabrik mobil Audi :
             Familiaritas antar pekerja maupun dengan pemimpin, dampaknya
             perusahaan ini bermutu tiinggi dan berorientasi internasional
         
          Kesimpulan : pabrik – pabrik yang menerapkan kebijakan jujur dan konservatif yaitu tidak mau mendapatkan uang cepat karena bermain saham, menipu bank. Juga yang menggunakan prinsip Mittelstand yang walaupun terkesan kuno namun mampu menggiring perusahaan – perusahaan tersebut berhasil.

Peran pemerintah
-         Pemerintah jerman yang amat birokratis dan semi paranoid demi alasan keamanan dan untuk melindungi orang orang yang ingin meminjam uang di bank sehingga mereka tidak terlilit hutang yang tidak mampu dibayarnya nanti

Kesimpulan keseluruhan tentang Jerman :

Etos kerja radikal, spesialisasi kerja dan produksi, familiaritas dan kejujuran, konservatisme keuangan, investasi pada manusia dan pemerintah yang kompeten adalah roh dari Mittelstand Jerman yang membuat Negara kecil tersebut bertahan di tengah krisis – krisis finansial dunia.

Manusia : Seni, Agama, Budaya dan Peradaban

Hakikat Seni dan Estetika
-         Amsal Bakhtiar (2007) seni adalah suatu produk peradaban manusia, suatu wilayah dan suatu kebudayaan yang diciptakan oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat. Secara teoritis, seni atau kebudayaan diartikan sebagai manifestasi budaya manusia yang memenuhi syarat-syarat estetik.
-         Koentjaraningrat yang dikutip Andi Hakim Nasution (2007) menjelaskan, bahwa dalam budaya terdapat tujuh unsur yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia ini, yaitu :
1.       Bahasa
2.       Sistem pengetahuan
3.       Organisasi sosial
4.       Sistem peralatan hidup dan teknologi
5.       Sistem mata pencaharian hidup
6.       Sistem religi
7.       Kesenian
Koentjaraningrat menjelaskan bahwa suatu unsur universal kesenian dapat berwujud gagasan, ciptaan, pikiran, cerita, dan syair-syair yang indah. Namun, kesenian juga dapat berwujud tindakan interaksi berpola antara seniman pencipta, seniman penyelenggara, sponsor kesenian, pendengar, penonton, dan konsumen basil kesenian. Kesenian juga dapat berupa benda-benda indah, candi, kain katun yang indah, benda-benda kerajinan dan sebagainya.
-         Surajiyo (2008) memaparkan bahwa secara praktis, seni sebagai suatu kebudayaan yang diciptakan manusia dapat dibedakan atas :
1.       Seni sastra, seni dengan alat bahasa
2.       Seni musik, seni dengan alat bunyi atau suara
3.       Seni tari, seni dengan alat grakan
4.       Seni rupa, seni dengan alat garis, bentuk, warna, dan sebagainya
5.       Seni drama atau teater, seni dengan alat kominasi sastra, musik, tari atau gerak, dan rupa.
-         Menurut The Liang Gie (2007), seni adalah suatu hal yang menunjuk kepada keindahan (estetika). Berdasarkan teori umum yang berkembang tentang  keindahan, dapat dikategorikan kepada tiga besar, yaitu :
1.       Hal yang indah dan baik : keindahan sebagai suatu jenis keserasian atau ketertiban
2.       Keindahan dan kebenaran : hal yang indah sebagai suatu sasaran perenungan.
3.       Unsur-unsur keindahan : kesatuan, perimbangan dan kejelasan.
-         Hamdani (2011) memberikan definisi tentang keindahan dengan menunjuk kepada pandangan para ahli.
1.       Mortimer Adier : sifat dan suatu benda yang memberi kita kesenangan yang tidak berkepentingan yang bisa diperoleh semata-mata dan memikirkan atau melihat benda individual itu sebagaimana adanya.
2.       Thomas Aquinas : suatuyang menyenangkan saat dilihat.
3.       Aristoteles : sesuatu yang selain baik jyga menyenangkan.
4.       Charles J. Bushnell : kualitas yang mendatangkan penghargaan yang mendalam tentang berbagai nilai atau ideal yang membangkitkan semangat.
5.       Miichelangelo : penyingkiran hal-hal yang berlebihan.
-         Monroe Beardsley sebagaimana dikutip The Liang Gie (2007) yang memaparkan bahwa terdapat tiga unsur yang menjadi sifat dasar membuat sesuatu yang baik dan indah dalam seni
1.       Kesatuan (unity)
2.       Kerumitan (complexity)
3.       Kesungguhan (intensity)
-         Supranto (2011) estetika mempelajari tentang hakikat keindahan di dalam seni. Estetika merupakan cabang filsafat yang mengkaji tentang hakikat indah dan buruk. Estetika (seni) memiliki sifat yang universal, berarti berlaku umum.
Hakikat Agama

-         Amsal Bakhtiar (2007) memahami kata agama berasal dari bahasa sansekerta dari kata “a” berarti tidak dan “gama” berarti kacau. Jika digabungkan berarti sesuatu yang tidak kacau.
-         Menurut Hinduisme agama sebagi kata yang berfungsi memelihara integritas seseorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan realitas tertinggi, sesama manusia dan alam sekitarnya tidak kacau.
-         Dedi Supriadi dan Juhaya S. Praja (2010) mengungkapkan, kesalehan vertikal dalam ritual dan pengakuan dokrin tidak cukup, religiusitas menuntut komitmen nilai dalam hubungan manusia secara horizontal. Ketika bersama dengan penyebaran ajaran, agama mengalami pembakuan doktrin dan pembentukan jaringan institusi. Pada tahap ini agama lebih fokus pada perkara struktur. Struktur ajaran dalam rupa pernyataan verbal maupun wacana menjadi penting, tapi juga struktur organisatoris mengalami perluasan dan perumitan.
-         Yang mengaburkan pada masa pramodern adalah idealisme “tanggung jawab “ yaitu analisis antara yang suci dan kekuasaan.
Hakikat Budaya
-         Ayi Sofyan (2010) memahami tantang budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddliayah yang berarti sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
-         Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
-         Melvile J. Hersovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.
-         Koentjaraningrat (2007) memahami budaya adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan, dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia yang belajar.
-         Yojachem berkata tentang pengaruh agama terhadap budaya manusia yang imateriel bahwa mitologis hubungan kolektif tergantung pada pemikiran terhadap Tuhan.
-         Ciri khas yang mengambarkan kebudayaan  Indonesia :
·         Rumah adat daerah yang berbeda satu dengan lainnya.
·         Alat musik di setiap daerah yang berbeda
·         Kriya ragam hias dengan motif-motif tradisional, dan batik yang sangat beragam antar daerah tertentu, dibuat diatas media kain dan kayu.
·         Properti kesenian Indonesia memiliki beragam bentuk selain seni musi, tari, teater, wayang golek dan topeng.
·         Pakaian daerah
·         Benda seni
·         Adat isitadat
-         The Liang Gie mengatakan kebudayaan dibagi dalam tiga sistem, yaitu :
1.       Sistem lazim yang sering disebut adat istiadat
2.       Sistem sosial di mana merupakan suatu tindakan yang berpola dan manusia
3.       Sistem teknologi sebagai modal peralatan manusia untuk menyambung keterbiasan jasmaninya.
-         Soegiri (2008) mengemukakan pandangan Melvile J. Hersovits yang menyebutkan kebudayaan memiliki empat unsur pokok, yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga, dan kekuasaan politik.
-         Bambang Sugiharto (2008) merumuskan empat prinsip dasar yang penting dalam memahami kebudayaan, yaitu :
1.       Tanda (dalam bahasa) terdiri atas yang menandai dan yang ditandai. Penanda yaitu citra bunyi, sedangkan penanda yaitu gagasan atau konsep. Konsep bunyi memiliki 3 komkonen, yaitu : artikulasi kedua bibir, pelepasan udara yang keluar secara mendadak, dan pita suara yang tidak bergetar.
2.       Adanya acuan ke realitas objektif
3.       Permasalahan yang selau kembali dalam mengkaji masyarakat dan kebudayaan adalah hubungan antara individu dengan masyarakat.
4.       Gagasan kebudayaan.
Hakikat Peradaban
Menurut Andi Hakim Nasution (2007) kebudayaan dan peradaban hanya merupakan istilah. Peradaban biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur kebudayan yang ‘harus’ dan ‘indah’. Pada sisi lain, istilah peradaban juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, seni kenegaraan, dan ilmu pengetahuan yang maju dan kompleks. Dari segi etimologis, peradaban berarti kebudayaan yang telah sampai pada tingkat jenuh, yang telah berlangsung secara terus-menerus. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya terwujud unsur-unsur budaya bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur, dan sebagainya maka masyarakat pemilik kebudayaan itu dikatakan telah memiliki perdaban yang tinggi.
Interkoneksi ilmu Pengetahuan, Seni dan Agama dalam Prespektif, Budaya, dan Peradaban.
      1.       Prespektif Ilmu dalam Budaya
Manusia diciptakan oleh yang Maha Kuasa dengan sempurna, yaitu dilengkapi dengan seperangkat akal dan pikiran. Dengan akal dan pikiran manusia mendapatkan ilmu, seperti ilmu sosial, ilmu pertanian, ilmu pendidikan,dan ilmu kesehatan.  Pada Hakikatnya manusia memiliki keingintahuan pada setiap hal yang ada maupun yang sedang terjadi di sekitarnya. Pengetahuan kaidah berpikir atau logika merupakan sarana untuk memperoleh,memelihara, dan meningkatkan ilmu.
Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan dan pengetahuan merupakan unsur kebudayaan. Ilmu dan kebudayaan berada dalam posisi yang saling tergantung dan saling memengaruhi. Peranan ganda ilmu dalam pengembangan kebudayaan sebagai berikut :
a.       Ilmu merupakan sumber nilai yang mendukung terselenggaranya perkembangan kebudayaan nasional.
b.       Ilmu merupakan sumber nilai yang mengisi pembentukan waktu suatu bangsa.
Ada tujuan nilai yang terkandung dalam hakikat keilmuan, yaitu knitis, rasional, logis, objektif, terbuka, menjunjung kebenaran, dan pengabdian universal.
Langkah-langkah yang digunakan yang pada pokoknya beberapa pemikiran :
·         Ilmu merupakan kebudayaan, sehingga setiap langkah dalam kegiatan peningkatan ilmu harus memperhatikan budaya.
·         Ilmu merupakan salah satu cara menemukan kebenaran
·         Asumsi dasar dan setiap kegiatan dalam menemukan kebenaran yaitu percaya dengan metode yang digunakan
·         Kegiatan keilmuan harus dikaitkan dengan moral
·         Pengembangan keilmuan harus seiring dengan pengembangan filsafat
·         Kegiatan ilmiah harus otonom dan bebas dari kekangan struktur kekuasaan.
      2.       Prespektif Budaya dan Pengetahuan dalam Peradaban
Kebudayaan dapat digunakan untuk keperluan praktis, memperlancar pembangunan masyarakat, di satu sisi pengetahuan teoretis tentang kebudayaan dapat mengembangkan sikap bijaksana dalam menghadapi serta menilai kebudayaan yang lain dan pola perilaku yang bersumber pada kebudayaan sendiri. Kebudayaan sebagai sistem yang merupakan hasil adaptasi pada lingkungan alam atau suatu sistem yang berfungsi untuk mempertahankan kehidupan masyarakat.
Kebudayaan tidak bisa terlepas dari peradaban. Peradaban muncul setelah adanya masa kolonialisasi di mana ada semangat untuk menyebarkan dan menanamkan peradaban bangsa kolonial dalam masyarakat jajahannya, sehingga pada masa itu antara masyarakat yang ‘beradab’ dan yang ‘kurang beradab’ dapat digeneralisasikan sebagai corak kehidupan barat vs. yang bukan barat.
      3.       Prespektif Agama dan Budaya
agama yang dibududayakan yaitu  jaran suatu agamayang dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh penganutnya, sehingga menghasikan suatu karya/budaya tertentu yang mencerminkan ajaran agama yang dibudidayakan itu. Agama bukan suatun aturan yang dibuat oleh Tuhan, tetapi agama merupakan suatu kebutuhan manusia untuk kebaikan manusia. Pembudayaan suatu agama dapat mengangkat citra agama apabila pembudayaan itu dilakukan dengan tepat dan penuh tanggung jawab sehingga mampu mencermikan agamanya.
      4.       Agama sebagai Kritik Kebudayaan
Penting ditekankan bahwa agama meiliki peran sebagai kritik kebudayaan.  Kebudayaan harus dinilai dalam prespektif ke arah mana ia akan membawa manusia. Agama harus berdimensi kritis terhadap kebudayaan manusia.  Agama harus meminimalisasi kecenderungan ‘sekularisasi kebudayaan’.
-         Fungsi kritis agama harus dilakukan dengan menjauhi sikap yang sifatnya totaliter
-         Agama dalam menerangkan fungsi kritisnya secara konkret harus memiliki pengetahuan empiris yang tangguh.
      -         Agama tidak bisa bersifat politisi dalam pengertian hanya membatasi diri pada masalah ritualistik dan moralitas dalam kerangka ketaatan kepada Tuhannya.
      -         Perlunya mendefinisikan kembali pertobatan dalam keberagaman manusia.

     5.       Produk Kebudayaan Manusia Menghasilkan Peradaban
Setiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu berkebudayaan, tetapi tidak semuanya memiliki peradaban, peradaban merukapan tahap tertentu dan kebudayaan masyarakat tertentu yang telah mencapai kemajuan tertentu yang dicirikan oleh tingkat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang sudah maju. Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugerahi harkat, martabat, serta potensi yang tinggi. Peradaban moral dan manusia merupakan nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.
     6.       Seni sebagai Penggerak Budaya Peradaban
Akar pengalaman estetik merupakan pengalaman keseharian. Kepekaan atas medan bentuk serta pengalaman atas gerak denyut kehidupan macam itulah akar dan kesadaran estetik dan kecenderungan berkesenian. Seni adalah segala upaya untuk memberi bentuk manusiawi pada hidup dan semesta, berbagai cara membiasakan aspirasi batin lewat penciptaan benda dan peristiwa.
Tahap Eksistensi Manusia

      A.      Tahap Estetis
Tahap estetis adalah tahap di mana orientasi hidup manusia sepenuhnya diarahkan untuk mendapatkan kesenangan. Manusia estetis adalah manusia yang pada akhir hidupnya hampir tidak bisa lagi menentukan pilihan, karena semakin banyak alternatif yang ditawarkan masyarakat dan jamannya.
     
      B.      Tahap Etis
Perubahan hidup dari estetis ke etis merupakan semacam pertobatan, di mana individu mulai menerima kebijakan-kebijakan moral dan memilih meningkatkan diri padanya. Manusia etis akan sanggup menolak tirani dan kuasa dari luar.
     C.      Tahap Religius
Lompatan tahap etis ke tahap religius lebih sulit karena tidak perlu pertimbangan rasional melainkan keyakinan subjektif berdasarkan pada iman. Hidup dalam Tuhan adalah hidup subjektivitas transedent, tanpa rasionalisasi atau tanpa ikatan kepada suatu yang bersifat duniawi.
Kaitan Psikologi dengan Agama
Agama bersifat dogmatis yaitu mengandung nilai-nilai yang terkait dengan keyakinan kebenaran dalam agama tidak selalu dapat diterima dengan nalar. Psikologi menurut Plato dan Aristoteles adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir. Psikologi agama merupakan bagian dari psikologi yang mempelajari masalah-masalah kejiwaan yang ada sangkut pautnya dengan keyakinan beragama.
Tahap Budaya
      1.       Budaya dalam kaitan Psikologis
Psikologi menurut budaya yaitu perilku yang cenderung untuk mengulang-ulang bentuk-bentuk perilsku tertentu karena perilaku tersebut diturunkan melalui pola asuh dan proses belajar. Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai budaya. Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri dari berbagai budaya secara logis akan mengalami berbagai permasalahan,persentuhan antar budaya akan selalu terjadi karena permasalahan silang budaya selalu terkait erat dengan cultural meterialisme yang mencermarti budata dari pola pikir dan tindakan dari kelompok sosial tertentu di mana pada tempramen ini banyak ditentukan oleh faktor keturunan. Masyarakat dan kebudayaannya pada dasarnya merupakan tayangan besar dari kehidupan bersama antara individu-individu manusia yang bersifat dinamis.
     2.       Budaya dan Perkembangan kepribadian
Kepribadian manusia selalu berubah sepanjang hidupnya dalam arah-arah karakter yang lebih jelas dan matang. Perbuahan-perubahan tersebut sangat dipengaruhi lingkungan dengan fungsi-fungsi bawaan sebagai dasarnya. Selain itu, perkembangan kepribadian seseorang dipengaruhi pula oleh semakin bertambahnya usia seseorang.
      3.       Budaya dan Konsep Diri
Konsep diri adalah organisasi dari presepsi-presepsi diri. Suatu deskripsi tentang siapa kita , mulai dari identitas fisik, sifat hingga prinsip.
      4.       Budaya dan Psikologi Indigenous
   
      5.       Perkembangan Budaya dan Aplikasi
       Menurut Prof. Kusdwiratri Setiono, ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.       Pengetahuan psikologi tidak dipaksa dari luar melainkan dari tradisi budaya setempat.
2.       Psikologi sesungguhnya bukan berupa tingkah laku artifisial uang diciptalan melainkan berupa tingkah laku keseharian.
3.       Tingkah laku dipahami dan diinterpretasi tidak dalam kerangka teori yang import,melainkan dalam kerangka pemahaman buday setempat.
4.       Psikologi indegenous mencakup pengetahuan psikologi yang relevan dan didesain untuk orang- orang setempat.
Psikologi indegenous selalu dikaitkan dengan penelitian dan proses indigenesasi budaya. Proses untu indegenous psychology kan suatu budaya itulah yang disebut dengn indigenisasi. Beberapa istilah indigenissasi menurut bProf. Kusdwiratri Setiono :
·         Ada kedekatan antara pendekatan indigenous dengan pendekatan psikologi lintas budaya
·         Pendekatan ini berbeda, namun sama-sama perlu digunakan secara bersamaan.
·         pendekatan ini mencakup pendekatanindigenizatin from within dan pendekatan lintas budaya mencakup indigenization from without.
Integrasi Ilmu Pengetahua, Seni, dan Budaya

Tidak semua pengetahuan dikategorikan ilmu,sebab pengetahuan itu sendiri sebagai segala sesuatu yang diketahui dan datang sebagai hasil dan aktivitas pancaindera untuk mengetahui, yaitu terungkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya, sedangkan ilmu menghendaki lwbih jauh, luas, dan dalam dan pengetahuan. Kebudayaan sebagai sistem yang merupakan hasil adaptasi pada lingkungan alama atau suatu sistem yang berfungsi untuk mempertahankan kehidupan masyarakat, yang merupakan hasil dan manusia yang merupakan makhluk yang beradab sebab dianugerahi harkat, martabay serta potensi kemanusiaan yang tingggi. Agama dapat berfungis sebagai kritik seni sekaligus sebagai kritik ilmu, bahwa fungsi kritis agama harus dilakukan dengan menjauhi sikap yang sifatnya totaliter. Wujud peradaban moral dan agama merupakan nilai-nilai dalam masyarakat dalam hubungannya dengan kesusilaan.